BANGLI, Breaking-news.co.id | Wakil Ketua Komisi 3 DPRD Bangli, I Nengah Darsana mengaku kecewa dengan pelaksanaan proyek fisik pemerintah di Bangli tahun 2024. Beraneka permasalahan proyek muncul, seperti lambat pengerjaan, proyek ditinggal kabur, soal kualitas dan lainnya.
Kepada Breaking news, Kamis (2/1) Politisi Partai Golkar ini bahkan mencurigai di perencanaan proyek yang kurang matang berimplikasi pada munculnya banyak permasalahan selain faktor rekanan. Dia menuding konsultan perencanaan teknis yang kurang profesional. Bahkan dicurigai konsultan tersebut meminjam bendera rekanan lain agar bisa lolos menjadi konsultan perencana teknis.
“Saya curiga ini akibat perencanaan yang kurang yang disebabkan konsultan perencanaan teknis yang tidak profesional”, ujar wakil rakyat asal Desa Langkan, Bangli ini.
Diyakini akibat perencanaan yang kurang matang berakibat pada permasalahan proyek, selain akibat faktor sikap rekanan. Pihaknya mengaku telah turun ke proyek- proyek melihat dari dekat persoalan yang muncul.
Seperti pekerjaan di stage (Sasana Bangli) dimana saat pengeboran menemui kendala teknis yakni menemui bebatuan keras saat melakukan borpile oleh pelaksana sehingga berkonsekuensi pada banyaknya waktu yang dibutuhkan. Diyakini kalau perencanaan matang hal itu dapat dihindari.
Komisi 3 katanya telah memberikan warning kepada pimpinan OPD saat sidak proyek Desember lalu. Kepada OPD pihaknya telah menyarankan untuk membuat perencanaan proyek lebih baik serta OPD agar senantiasa memberikan sanksi kepada rekanan atas pelaksanaan proyek.
“Apapun faktanya rekanan harus bertanggung jawab atas proyek yang mereka kerjakan”, jelasnya.
Ditanya soal banyaknya pekerjaan yang dikerjakan rekanan luar provinsi yang di sinyalemen sebagai biang kerok permasalahan proyek, menurutnya tidak demikian, karena mereka punya hak sesuai ketentuan.
“Itu tak masalah, di era IT ini jangankan baru luar provinsi, di luar angkasa pun bisa kita ajak komunikasi yang penting tetap dikomunikasikan”, ujarnya rada canda ketika disinggung banyaknya rekanan luar provinsi tinggalkan kabur pekerjaan proyek.
Darsana menambahkan bahwa bila proyek tak selesai maka otomatis serapan anggaran jadi rendah. Bila serapan minim sekaligus berkonsekuensi pada kurangnya perputaran (sirkulasi) perekonomian Bangli.
Dari pantauan Breaking news, proyek yang ditinggalkan rekanan belum kelar yakni pekerjaan penataan fasilitas pariwisata di bibir Danau Batur. Pelaksananya dari Makasar. Yang lainnya yakni proyek pembangunan gedung laboratorium dan ruang guru di SDN 2 Desa Bunutin, Kecamatan Bangli yang ditinggalkan oleh CV Lurus Bali asal luar provinsi.
Bahkan pekerjaan ditingal kabur baru 15 persen. Kabid Dikdas Disdikpora Bangli, Ida Bagus Maharta kepada breaking news via ponselnya, Kamis( 2/1) dengan jujur mengakui kalau proyek itu ditinggal rekanan dan baru dikerjakan sekitar 15 persen.
“Ya kita sudah komunikasikan, tapi rekanan sulit diajak komunikasi, diajak rapat tidak datang, pekerjaan baru pembuatan kolong”, ungkapnya.
Lalu terkait proyek di bibir Danau Batur yang diambil oleh rekanan asal Makasar, Kadisbudpar Bangli, I Wayan Sugiarta tidak mengelak kalau proyek tersebut ditinggal rekanan.
Pihaknya saat diwawancara mengaku bakal mem-blacklist rekanan dan menghitung dengan hati-hati oknam (pekerjaan yang diselesaikan) agar tak sampai kelebihan membayar.
Dari pantauan wartawan banyak proyek yang lambat dikerjakan dan ditinggal sehingga berimplikasi pada rendahnya serapan anggaran. (Red/sum)