Kampung Durian Bunutin: Kolaborasi Tiga Pilar Sukseskan Desa Mandiri Berbasis Teknologi Blockchain

KINTAMANI, Breaking-news.co.id | Desa Bunutin, Kintamani, Kabupaten Bangli, memasuki babak baru dalam pengembangan ekonomi lokal dengan diresmikannya “Kampung Durian” pada Sabtu, 7 Juni 2025. Peresmian ini bukan hanya sekadar pencanangan program, melainkan juga perwujudan sinergi kuat antara Koperasi Merah Putih, Bakti Taskin, dan Partai Gerindra, yang memanfaatkan teknologi Blockchain untuk mendorong kemandirian dan daya saing desa.

Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Bali, I Made Muliawan Arya (De Gajah), secara simbolis menanam bibit durian dan menandatangani prasasti peresmian, disaksikan Perbekel Desa Bunutin, Ketua Koperasi Merah Putih Made Gianyar, masyarakat, tokoh desa, dan prajuru.

Made Gianyar, inisiator Koperasi Merah Putih dan Kampung Durian, menjelaskan potensi alam Desa Bunutin yang sangat mendukung budidaya durian, terutama ketersediaan air dari Bendungan Belok Sidan dan semangat petani setempat. Kampung Durian dirancang bukan hanya sebagai area budidaya, melainkan juga sebagai tujuan wisata yang akan meningkatkan pendapatan petani dan menggerakkan ekonomi lokal.

“Ribuan pohon durian dengan beragam varietas sudah ada di Bunutin. Kampung Durian akan menjadi daya tarik wisata baru, memberikan akses pasar yang lebih luas bagi petani,” jelas Made Gianyar. Ia juga menekankan praktik tumpang sari durian dengan kopi, jeruk, dan cabe keriting yang meningkatkan efisiensi lahan dan pendapatan.

Saat itu dilakukan pembagian bibit durian sumbangan dari Made Gianyar 300 pohon jenis Musangking kepada 278 kepala keluarga di Desa Bunutin sebagai bentuk dukungan nyata.

Kolaborasi dengan Bakti Taskin menjadi poin penting dalam kesuksesan Kampung Durian. Bakti Taskin tidak hanya memberikan pelatihan budidaya dan pengelolaan pascapanen, tetapi juga memfasilitasi akses teknologi pertanian modern dan sumber permodalan. Yang lebih inovatif, Bakti Taskin akan mengembangkan sistem pemasaran yang terintegrasi menggunakan teknologi Blockchain untuk meningkatkan transparansi, efisiensi, dan keamanan transaksi jual beli durian. Koperasi Merah Putih, yang akan diresmikan pada 12 Juli 2025, saat ini telah memiliki 51 anggota dan pengurus, dengan modal awal Rp300.000 per anggota dan iuran bulanan.

Peresmian Kampung Durian Bunutin menandai langkah signifikan dalam mengembangkan desa mandiri dan berdaya saing di era digital. Penerapan teknologi Blockchain diharapkan akan membuka peluang pasar yang lebih luas dan menciptakan sistem ekonomi yang lebih berkelanjutan. Sejumlah petani langsung melakukan penanaman bibit durian Musangking setelah acara peresmian. (sum)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *