BANTEN, JARRAK POS – Dedi Handoko?, siapa ya? Mungkin banyak kalangan Dari masyarakat awam belum mengenalnya. Tapi di lingkungkan Ditjenpas ia adalah andalan utama, mengapa? Karena menjadi Kalapas Sukamiskin mungkin adalah jabatan eselon 2 yang tersulit di lingkungkan Ditjenpas.
Bagaimana Tidak? Lapas Sukamiskin yang kini dihuni banyak mantan pejabat tinggi negara seperti Jero Wacik, Surya Dharma Ali, Patrialis Akbar serta mantan ketua lembaga tinggi negara Irman Gusman menjadi barometer nasional pembinaan paripurna.
Dedi mampu dan sabar dalam membina para napi tersebut, Apalagi napi Sukamiskin umumnya adalah para lansia, lanjut usia diatas 60 tahun.
Tentu di butuhkan treatment khusus untuk mengendalikannya. Karena ternyata mereka banyak membutuhkan perawatan medis. Meski demikian tercatat 4 ( empat) napi meninggal karena sakit, salah satunya mantan Anggota DPR RI Soetan Bathugana.
Dedi paham, ratusan para mantan pejabat di Lapas Sukamiskin mengalami stress yang berat, dan belum ihlas, sehingga harus dibina dengan kesabaran tinggi dan dilibatkan berbagai kegiatan baik jasmani serta rohani.
Kepada JARRAK POS ia mengatakan berbagai kegiatan rutin seperti pengajian SukaQuran, Kajian Ilmu dan Dakwah, serta Akademi Dakwah telah berjalan dengan baik.
Di bidang jasmani, olahraga jalan kaki, tennis, tennis meja badminton, voli, basket, bulutangkis hingga yoga ia sarankan untuk dilakukan rutin kepada warga binaan.
Dedi merasa upayanya serta kerja kerasnya telah menuai hasil. Pengabdian yang dia lakukan dengan keihlaskan Tanpa pamrih itu semata adalah kewajibannya sebagai abdi negara, PNS RI. Ia telah melakukan yang terbaik.
Fakta yang ada memang menempatkan Dedi sebagai kepala Lapas yang mumpuni. Dua kalapas sebelumnya hanya bertahan 6 (enam bulan), berbeda dengan Dedi yang kini telah bertahan selama 1(satu) tahun dan 3 ( tiga) bulan.
Namun Tidak banyak yang tahu dengan sikap santun nya, Dedi adalah pejabat yang disiplin. Hal inilah yang membuat perubahan besar di lingkungkan dimana saja ia berada. ryp/ama