[socialpoll id=”2481371″]
GIANYAR, JARRAK POS – Desa Wisata Foundation akan menggelar Festival Desa Wisata Nusantara atau “Festival Dewisnu” yang dipusatkan di Desa Wisata Ubud mulai 12 hingga 14 Oktober 2018. Kegiatan ini berlangsung pada serangkaian kegiatan IMF dan World Bank bulan Oktober 2018 di Nusa Dua. Penggagas “Festival Dewisnu” I Made Mendra Astawa yang menegaskan festival ini digelar untuk mengenalkan desa wisata nusantara kepada dunia.
Festival Desa Wisata Nusantara ini akan diikuti seluruh desa wisata yang ada di Indonesia, sehingga pameran ini bisa dibilang berskala nasional. Dipastikan kedatangan delegasi 187 pimpinan bank termasuk rombongan akan ikut menjadi buyer potensial. Diharapkan pameran di Desa Internasional Ubud ini akan menjadi bagian dalam pelaksanaan agenda penyerta konfrensi IMF dan World Bank. “Selain meeting mereka juga akan memilih berwisata di Bali dan tentunya mereka akan memilih Ubud. Dan pada saat itu di Ubud tidak ada kegiatan selain Festival Desa Wisata Nusantara,” papar Mendra di Denpasar, Senin (5/3/2018).
Pelaksanaan festival juga untuk mengenang 100 tahun seniman asal Rusia Walter Spies yang sangat berjasa mengenalkan desa Ubud kepada dunia mancanegara. Latar belakang pelaksnaan pameran juga karena melihat dalam perjalanan bentukan-bentukan desa wisata di berbagai daerah belum menemukan arah tujuan dari konsep desa wisata yang ingin dicapai sehingga banyak desa wisata terlihat tidak menarik. Melalui “Festival Dewisnu” diharapkan mampu mengangkat martabat desa wisata, karena wisata itu berasal dari desa. Ini yang perlu diangkat dan dikenalkan kepada dunia, seluruh Desa Wisata di Indonesia yang kita undang berpameran selama tiga hari,” jelasnya.
Direncanakan Festival Desa Wisata Nusantara akan menyajikan 100 stand dengan target utama pengunjung dari para peserta dna delegasi dalam konfrensi IMF dan World Bank termasuk wisatawan yang kebetulan berkunjung dan menginap di selutaran Ubud. Kegiatan ini juga akan didukung penuh berbagai organisasi, stake holder kepariwisataan dan dari instansi Pariwisata di Bali.
Panitia menargetkan bulan Juni mendatang sudah bisa memprediksi nilai transaksi yang akan terjadi selama festival betlangsung. “Nilai rill transaksi belum ada, kita baru mengeset kegiatan mudah-mudahan dalam pergerkaan kami di akhir bulan Juni kita tau berapa target penjualan yang akan dipatok. Semua kita sedang godog termasuk tema utama pelaksanaan Festival. Saat ini baru pada arah mengenalkan saja, intinya kegiatan yang akan kita lakukan untuk mengangkat marwah desa wisata sebaga inspirasi pembangunan nasional,” tandasnya.
Kegiatan yang digagas Yayasan Desa Wisata Nusantara yang diketuai oleh Jero Mangku Kandia yang juga tokoh pariwisata Indonesiaa serta pernah menjabat sebagai President Guide se-sudia. Dalam kegiatan ini memiliki visi dan misi bagaimana mengembangkan desa wisata menjadi icon kebangkitan pariwisata Bali dan secara nasional umumnya. Tidak hanya melibatkan banyak stake holder pariwisata event ini juga melibatkan dari kalangan dunia pendidikan. Kedepan Yayasan ini juga mengagendakan berbagai kegiatan yang telah menjadi rwncana yanh diselenggarakan hingga tahun 2925. eja/ama