Foto : Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bali Ir. Ida Bagus Wisnuardhana, M.Si.
DENPASAR, JARRAK POS – Kendati panen raya padi di Bali akan terjadi pada bulan Januari dan Februari mendatang, stok beras di penggilingan padi dan rumah tangga dipastikan masih aman. Kondisi ini juga diperkuat dengan adanya stok cadangan beras di Bulog Bali yang mencapai 8.500 ton cukup untuk 2 bulan kedepan. “Belum ada operasi pasar dari Bulog, kalau sudah ada operasi pasar artinya kenaikan beras sudah diatas 10 persen itu baru namanya kelangkaan beras,” tegas Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Bali Ir. Ida Bagus Wisnuardhana, MSi di Denpasar, Rabu (24/1/2018).
Wisnuardhana menegaskan masyarakat jangan terlalu risau menilai rencana kebijakan pemerintah untuk impor beras melalui Kementrian Perdagangan. Menurutnya pemerintah hanya akan mengimpor beras khusus untuk cadangan beras pemerintah. “Cadangan beras 8500 ton yang dimiliki cukup untuk cadangan beras 2 bulan kedepan baik untuk beras sejahtera, untuk operasi pasar termasuk cadangan beras pemerintah kalau terjadi bencana alam,” paparnya.
Tidak hanya itu saja, pihaknya menjelaskan kondisi harga beras di pasar masih signifikan dan wajar dan sesuai dengan aturan pemerintah yaitu Kementerian Perdagangan. Dimana beras medium tidak boleh diatas Rp9.450, serta tidak melebihi dari Rp12.850, sedangkan harga beras khusus boleh diatas Rp 15 ribu sepertiberas organik, beras ketan, beras merah, beras sehat. “Kondisi di lapangan harga beras masih wajar, kecuali harga beras khusus yang nilai jualnya memang cukup tinggi, berati kondisi beras di Bali cukup aman dan dipastikan tidak terjadi kelangkaan beras,” paparnya. tra/ama