Pamsimas Desa Selat, Susut Mubazir

Foto: Perbekel Desa Selat, Sudut, I Wayan Weda

BANGLI, Breaking-news.co.id | Proyek Penyediaan Air Bersih dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) di Desa Selat, Susut, Bangli mubazir. 

Biaya produksi air tinggi, sementara bila air dijual mahal untuk mengganti biaya produksi/ oprasional, tidak bakal mau dibeli oleh masyarakat. 

Bila proyek dilanjutkan bakal merugi. Karena itu, meski air sudah berhasil diangkat dari sumbernya (mata air Yeh Anakan) sampai ke reservoar (di atas) , kini terpaksa tidak dilanjutkan penyambungan sampai ke konsumen. 

Perbekel Desa Selat, Susut, I Wayan Weda tidak membantah kalau proyek tersebut dituding mubazir. Buktinya proyek dibiarkan terbengkalai sampai kini. 

Perbekel Desa Selat, I Wayan Weda kepada Breaking, news di rumahnya belum lama ini menuturkan tentang Pamsimas tersebut. Dikatakan Pamsimas tersebut dimulai tahun 2018, saat dirinya belum menjadi perbekel. Airnya sudah berhasil diangkat dengan genzet menggunakan tenaga listrik 2.500 KWh. 

Biaya listrik mencapai Rp. 4,5 juta/ bulan. Dia lanjut mengatakan bahwa tahun 2019, pihak desa mengagendakan pembahasan Pamsimas, untuk kegiatan penyambungan pipa ke rumah penduduk. Tetapi BPD tidak menyetujui kegiatan tersebut, karena alasan bakal merugi. 

Dia pun sepakat tidak melanjutkan kegiatan tersebut. Menurut Weda, dengan biaya listrik sekitar Rp. 4,5 juta/ bulan, bila harus menjual air Rp. 2.500/ kubik sesuai harga air PDAM, maka belum mampu menutupi biaya listrik. Bila dijual Rp. 4.500/ kubik, untuk menutupi biaya listrik, diyakini masyarakat tak mau beli.

“Kasihan masyarakat beli air terlalu mahal, sementara harga air PDAM lebih murah,” imbuhnya tanpa menjelaskan dari mana masyarakat Desa Selat mendapatkan air bersih sekarang ini. (sum)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *