Mimih Dewa Ratu, Proyek PUN Menyisakan Utang ke Vendor dan Kantin

Keterangan foto: Pasar Umum Negara (PUN) yang baru rampung dan saat ini disebut Pasar Negara Bahagia.

Breaking-news.co.id -Jembrana  | Proyek pembangunan Pasar Umum Negara yang digarap oleh Adhy Persada Gedung (APG), ternyata masih menyisakan sejumlah masalah. Beberapa vendor dan kantin penjual makanan di sekitar pasar yang baru rampung ini mengaku belum menerima pembayaran lunas atas barang maupun jasa mereka.

Dari informasi, APG masih memiliki tunggakan utang kepada vendor sebesar Rp 1,2 miliar dan kepada penjual makanan atau kantin yang menyediakan makanan untuk pekerja proyek mencapai sebesar Rp 90 juta.

Ditemui salah satu pemilik warung sekitar proyek tersebut mengaku jika dirinya juga masih diutangi oleh mandor proyek hingga jutaan rupiah. “Sampai saat ini saya sendiri masih ada tunggakan sekitar Rp9 juta dari mandor proyek,” aku pemilik warung yang enggan namanya disebutkan, Kamis (14/11/2024).

Namun, kata dia, pihak mandor proyek sudah berjanji akan melunasi sisa pembayaran tersebut. “Saya masih menunggu sisanya yang akan dicicil, yang penting dia (mandor) sudah ada itikad baik,” tuturnya.

Penanggung jawab dari APG, Muhammad Efendi mengakui adanya tunggakan pembayaran kepada beberapa rekanan. Namun, dirinya belum bisa memastikan jumlah pastinya karena belum ada laporan rinci dari para vendor. Saat ini, kata dia, sedang dalam proses administrasi untuk menyelesaikan pembayaran tersebut.

“Memang ada beberapa rekanan yang belum dibayar lunas,” ujar Fendi.

Dijelaskan bahwa pihaknya telah melakukan mediasi dengan beberapa vendor dan penjual makanan. Khusus untuk para penjual makanan, masalah tunggakan pembayaran sudah kita mediasi antara mandor proyek dan pemilik warung. Padahal, lanjut Fendi, pembayaran sudah diserahkan kepada mandor proyek, namun belum diselesaikan kepada warung.

“Ada dua kantin yang melayani proyek ini. Jumlah tunggakan ya hampir segitu (Rp 90 juta). Jadi kita (APG) yang kena,” imbuhnya.

Terkait adanya laporan ke Polres Jembrana, Efendi mengaku belum menerima informasi tersebut. Ia menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menyelesaikan semua tunggakan pembayaran kepada para vendor dan rekanan lainnya.

“Saya masih bolak-balik Jakarta-Bali, jadi segera akan kita selesaikan (tunggakan),” tukasnya.(Red/KSD)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *