BANGLI, Breaking-news.co.id | Dapur Makan Bergizi Gratis ( MBG) Penida, Tembuku, Bangli ingin menciptakan dapur yang berbasis bahan baku organik. Selain itu ingin terwujudnya kestabilan ketersediaan bahan baku khususnya untuk dapur MBG.
Untuk itu Penanggungjawab Satuan Pelayanan dan Pemenuhan Gizi ( SPPG) wilayah Tembuku, I Komang Wiarsana ( Jro Gibran)berkolaborasi dengan Perbekel Tembuku, I Ketut Mudiarsa menggandeng para stakeholder untuk membangun pola kemitraan yang tentunya saling menguntungkan (mutualistis) dan sekaligus menjaga kestabilan persedian bahan baku dapur MBG. Lebih dari itu pihaknya ingin menciptakan dapur berbasis bahan baku organik, bebas dari zat kimia.
Sabtu(24/5) berkolaborasi dengan Perbekel Tembuku, I Ketut Mudiarsa menggelar presentasi di Kantor BUMDes Tembuku dengan menghadirkan sejumlah pihak seperti Bank Mandiri, BUMDes, agen pupuk( Pornas), Tiara Grup, perwakilan dapur, petani dan lainnya. Hadir juga I Made Gianyar, mantan Bupati Bangli yang mewakili petani sukses yang juga selaku Laskar Prabowo 08. Beliau memberikan motivasi yang berharga.
Penanggungjawab SPPG, Jro Gibran dalam rapat itu mengatakan bahwa dengan dimulainya program Makan Bergizi Gratis diharapkan masyarakat petani, peternak dan pengusaha UMKM bergerak cepat guna mengambil manfaat dari kebutuhan bahan baku dapur khususnya sayur, buah, beras, bumbu untuk meningkatkan perekonomian desa. Dan sekaligus mendukung program pemerintah mengenai ketahanan pangan. Karena itu pihaknya ingin menggandeng para stakeholder untuk menciptakan sinergitas dan kolaborasi seperti bank, bidang penyedia pupuk dan lainnya sebagai bentuk menciptakan siklus dari hulu ke hilir.
Dalam pertemuan itu, Jupe, perwakilan dari pupuk organik nasional (Pornas) banyak menyampaikan soal kondisi tanah akibat penggunaan pupuk kimia
Membutuhkan waktu relatif lama untuk membenahi tanah. Diyakini dengan penggunaan pupuk organik tanah menjadi berkualitas hingga tanaman menjadi subur. Dia menawarkan produk untuk dapat digunakan sebagai upaya pembenahan tanah.
Dalam rapat terungkap keluhan- keluhan klise petani, bahwa mereka kesulitan memasarkan produknya. Saat berproduksi harga jatuh, bahkan tidak laku. Tanaman kacang panjang misalnya baru- baru ini harganya terjun bebas, sampai- sampai petani terpaksa menjadikan kacang panjangnya sebagai pakan sapi.
Untuk diketahui bahwa dapur MBG Penida, Tembuku ingin mengambil hasil produksi petani setempat. Namun tentu diharapkan petani mampu memenuhi secara kuantitas, kualitas dan rutinitas.
Tampak peserta rapat, sangat antusias mengikuti rapat tersebut karena mereka tak ingin kalah cepat untuk menangkap peluang seiring berjalannya program MBG dari presiden RI Prabowo Subianto.
Perbekel Tembuku, I Ketut Mudiarsa menambahkan bahwa ini baru rapat permulaan, nanti bakal dimatangkan lagi bersama BUMDes dan pihak yang bakal diajak bermitra. Akan ada agenda membuat demplot tanaman untuk harapan dapat menghasilkan produksi sesuai kebutuhan dapur MBG secara mikro dan juga kebutuhan pasar yang lebih luas. ” Nanti kami data base siapa petani yang mau diajak bermitra, jenis tanaman apa yang bakal ditanam dan lain-lain”, ujarnya.
Makan Bergizi Gratis melalui dapur MBG di Penida sudah mulai berjalan, Senin, 19/5.Dipusatkan di SMPN. 1 Tembuku. Baru terpenuhi untuk 1.302 siswa yang terdiri dari PAUD, TK, SD dan SMP. Ditarget Juni akan terlayani 2.600 siswa. (sum)