TABANAN, Breaking-news.co.id | Musyawarah Daerah (Musda) DPD Partai Golkar Kabupaten Tabanan yang digelar di Gedung DPD Kabupaten Tabanan, pada Kamis (16/10/2025) menetapkan Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Tabanan, I Nyoman Wirya kembali memimpin secara aklamasi untuk periode 2025–2030. Uniknya, politisi asal Kerambitan ini menahkodai Golkar Tabanan untuk kali ketiga berturut-turut, padahal aturan partai berlambang beringin tersebut membatasi maksimal dua periode.
Terpilihnya Wirya untuk periode ketiga ini dimungkinkan setelah ia mendapatkan diskresi khusus dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar, mengingat aturan partai membatasi masa jabatan maksimal dua periode.
Ketua DPD Partai Golkar, Gde Sumarjaya Linggih alias Demer, mengatakan kembali terpilihnya Nyoman Wirya sebagai Ketua DPD Golkar dengan diskresi ini, karena menurutnya kepengurusan Wirya dipandang membuahkan prestasi oleh DPD Golkar Provinsi Bali.
“Diskresi ini turun empat hari lalu, alasan adanya diskresi ini, karena kepengurusan ini bisa mempertahankan suara hingga tingkat provinsi di tengah persaingan partai di Tabanan. Hal itulah yang membuat DPP memberikan diskresi bagi Golkar Tabanan,” ujarnya.
Dilanjutkan Demer, selain Tabanan, kabupaten lainnya yang mendapat diskresi adalah DPD Golkar Jembrana, karena Ketua Golkar sebelumnya memilih tidak mencalonkan diri lagi, sehingga diberikan kepada Kader baru.

Sementara itu, Ketua DPD Golkar Kabupaten Tabanan, I Nyoman Wirya, menyebutkan ia terpilih secara aklamasi ini, karena selama proses Musda, hanya namanya saja yang muncul menjadi calon Ketua.
“Dalam Musda hari ini hanya nama saya sendiri yang muncul dan ini menjadi yang ketiga kalinya. Di Partai Golkar aturannya maksimal dua kali, kalau lebih harus mendapat persetujuan dari pusat. Namun saya sudah dilengkapi surat diskresi sehingga saya boleh memimpin kembali,” beber Nyoman Wirya.
Selain itu, Nyoman Wirya langsung memasang target ambisius pada Pemilu 2029 mendatang, yakni meningkatkan perolehan kursi Partai Golkar di Tabanan dari 4 menjadi 7 kursi.
“Kami rasa tambahan 2-3 kursi itu realistis dengan kondisi politik di Tabanan sekarang. Itu sangat memungkinkan mengingat setiap dapil ada sisa suara seperti di Kecamatan Kediri, Kerambitan, maupun di Selemadeg. Tinggal di genjot lagi,” pungkasnya. (kyn)