Jatiluwih Terpilih Jadi Destinasi Internasional, Diundang Bank Indonesia dalam Program Desa Wisata Digital & Kreatif

FOTO : Desa Wisata Jatiluwih kembali menorehkan prestasi bergengsi. Destinasi yang dikenal dunia melalui keindahan sawah terasering Subak, Warisan Budaya Dunia UNESCO ini, resmi terpilih sebagai salah satu destinasi unggulan internasional dan diundang Bank Indonesia (BI) untuk mengikuti program Capacity Building Desa Wisata bertajuk “Transformasi Membangun Desa Wisata Digital & Kreatif” di Hotel Marusaka, Nusa Dua Mulai 2 Oktober - 3 Oktober 2025.

BADUNG, Breaking-news. co. id | Desa Wisata Jatiluwih kembali menorehkan prestasi bergengsi. Destinasi yang dikenal dunia melalui keindahan sawah terasering Subak, Warisan Budaya Dunia UNESCO ini, resmi terpilih sebagai salah satu destinasi unggulan internasional dan diundang Bank Indonesia (BI) untuk mengikuti program Capacity Building Desa Wisata bertajuk “Transformasi Membangun Desa Wisata Digital & Kreatif” di Hotel Marusaka, Nusa Dua.

Manajer DTW Jatiluwih, John Ketut Purna, menyebut undangan eksklusif dari BI ini menjadi pengakuan nyata atas konsistensi Jatiluwih dalam menjaga kualitas, keaslian, serta tata kelola pariwisata berkelanjutan.

“Kami sangat bangga berada dalam barisan destinasi Unggulan Bali serta mendapat undangan eksklusif dari Bank Indonesia (BI), sekaligus mendapat kesempatan memperkuat peran Jatiluwih sebagai destinasi internasional yang mendorong ekonomi lokal. Dalam kesempatan tersebut, Jatiluwih hadir di wakili oleh Ni Made Rianti Indah Oktaviya sebagai Divisi Informasi dan promosi serta Ni Wayan Eka Sari sebagai Staff Informasi Promosi.” ujarnya.

Program yang berlangsung dua hari mulai tanggal 2 Oktober sampai 3 Oktober 2025 secara tidak terbuka bagi seluruh desa wisata. BI hanya mengundang 12 destinasi terpilih yang dinilai matang, maju, dan berdaya saing global. Selain Jatiluwih, daftar tersebut mencakup Desa Wisata Penglipuran, Pemuteran, Monkey Forest, Pantai Pandawa, Undisan, Les, Uluwatu, Taro, Tampaksiring, Sudaji, dan Desa Adat Dua.

Melalui program ini, BI menekankan percepatan transformasi digital desa wisata, mulai dari sistem pembayaran nontunai, manajemen operasional, hingga strategi pemasaran global. Langkah ini diyakini mampu memperluas akses pasar sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi berbasis pariwisata.

Salah satu poin penting adalah fasilitasi kerja sama strategis dengan Traveloka untuk pasar internasional—khususnya Asia, Eropa, dan Jepang—serta dengan Blibli.com untuk memperkuat pasar domestik. Kolaborasi ini diharapkan memangkas rantai distribusi, memudahkan wisatawan mengakses paket wisata desa, sekaligus meningkatkan profesionalisme promosi pariwisata.

Bagi Jatiluwih, undangan ini semakin menegaskan langkah menuju predikat Smart Village atau Desa Wisata Digital. Kehadiran teknologi diharapkan menyatu dengan pelestarian budaya, sehingga wisatawan tidak hanya menikmati panorama alam, tetapi juga pengalaman bertransaksi dan berinteraksi yang modern serta terintegrasi.

“Partisipasi ini menjadi momentum penting bagi Jatiluwih untuk terus beradaptasi dengan tuntutan zaman, tanpa meninggalkan akar budaya. Harapannya, ilmu dan jejaring yang diperoleh dapat segera diterapkan untuk memperkuat posisi Jatiluwih di panggung pariwisata dunia,” tambah John Ketut Purna.

Dengan capaian ini, Jatiluwih tidak hanya mempertahankan statusnya sebagai ikon sustainable tourism, tetapi juga tampil sebagai model sukses transformasi digital pariwisata desa di Indonesia. (kyn)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *