Soal Bencana Alam DPRD Bangli Harap Ada Langkah Pra Bencana

Ket foto: Anggota DPRD Bangli, I Wayan Budiada

BANGLI, Breaking-news.co.id | Bencana alam sungguh menjadi ancaman nyata bagi Indonesia dan tak terkecuali bagi Bangli. Tidak sedikit korban material dan bahkan korban jiwa akibat bencana alam seperti tanah longsor, kayu tumbang, kebakaran hutan dan lahan sampai gempa bumi.

Kabupaten Bangli sungguh menjadi daerah yang rawan longsor, kayu tumbang dan kebakaran hutan saat kemarau. Ini berakibat pada kerugian material, bahkan korban jiwa.

Hal ini mengundang perhatian anggota DPRD Bangli, I Wayan Budiada. Wakil rakyat dari Fraksi Golkar ini melihat kalau Bangli daerah yang rawan bencana alam.

Saat kemarau banyak kasus kebakaran hutan, kalau musim hujan banyak titik-titik banjir, tanah longsor, kayu tumbang dan lainnya. Hal ini menurutnya membutuhkan langkah dini dan antisipatif serta berkesinambungan.

“Bukan begitu ada bencana alam baru petugas bekerja,” ungkapnya saat diwawancara oleh tim breakingnews.co.id pada Rabu, (01/01/2025).

Sementara dalam hal penanganannya cendrung dihadapkan pada keterbatasan anggaran. Karena itu menurutnya jauh lebih penting melakukan langkah pencegahan (antisipatif) yakni langkah yang berupa pra bencana (sebelum bencana) secara mandiri, termasuk mitigasi dsn evakuasi secara mandiri.

Dia mencontohkan langkah pra bencana seperti menghimbau masyarakat untuk tidak menggunakan headset saat tidur yang menyebabkan tidak mendengar tanda bencana. Menghimbau masyarakat untuk memarkir kendaraan menghadap ke jalan dan menaruh kunci mobil di tempat yang mudah didapat.

“Itu beberapa contoh yang perlu disosialisasikan kepada masyarakat, di sekolah dan tempat lainnya”, ungkapnya.

Menurutnya pada intinya masyarakat sangat perlu diberikan edukasi tentang mitigasi, evakuasi dan laku untuk pra bencana seperti juga memperbaiki saluran air agar tak banjir.

“Berikan mereka edukasi untuk mitigasi dan evakuasi serta laku pra bencana secara mandiri,” harap anggota DPRD Bangli asal Kintamani ini.

Ket foto: Kalaksadamkar Kabupaten Bangli, I Wayan Wardana

Kepala Pelaksana Pemadam Kebakaran (Kalaksadamkar) Bangli, I Wayan Wardana ketika ditanya soal sorotan anggota DPRD Bangli itu, dia mengakui kalau Bangli rawan bencana serta perlunya melakukan langkah antisipatif, dan pencegahan.

Justru pencegahan dan meminimalisir resiko bencana jauh lebih penting. Menurutnya untuk langkah-langkah mitigasi mandiri, evakuasi mandiri dan laku pra bencana menurutnya beberapa sekolah sudah aktif membuat agenda.

Pihaknya sering mendapat undangan sebagai narasumber untuk edukasi tentang bencana.

“Untuk pelatihan atau simulasi secara mandiri, baik di sekolah maupun di desa kami terlibat dalam penugasan atas permintaan sebagai narasumber,” ujar mantan Camat Bangli ini.

Pejabat asal Banjar Kawan, Bangli ini lanjut mengatakan untuk menindaklanjuti SE Gubernur Bali pihaknya berencana bakal melakukan kegiatan simulasi setiap tanggal 26 untuk ke depan.

Diakui keterbatasan anggaran untuk pencapaian standar pelayanan minimal (SPM) pihaknya akan memprioritaskan di daerah kawasan resiko bencana (KRB). Adapun kawasan dimaksud yakni di 18 desa di Kecamatan Kintamani.

Kalaksadamkar menambahkan untuk laporan bencana alam yang masuk di sistem informasi kebencanaan (SIK) lebih kurang ada 35 kejadian. Namun kerugian material masih dalam penghitungan.

“Tapi tidak ada korban jiwa, mudah-mudahan tidak ada”, jelasnya. (sum)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *