TABANAN, Breaking-news.co.id | Dalam rangka Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM), Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tabanan melaksanakan kegiatan studi tiru ke Lapas Kelas I Malang dan Lembaga Pemasyarakatan Perempuan (LPP) Kelas IIA Malang, Selasa (21/10).
Kegiatan studi tiru yang berlangsung selama 2 (dua) hari yakni Kamis dan Jumat, 16 sampai dengan 17 Oktober 2025 yang lalu ini menjadi bekal berharga bagi Lapas Tabanan untuk memperkuat komitmen menuju WBBM.
Kegiatan ini diikuti oleh Tim Kelompok Kerja (Pokja) Pembangunan Zona Integritas (ZI) WBBM Lapas Tabanan sebagai bagian dari langkah strategis untuk mempelajari strategi, inovasi, serta praktik terbaik dari satuan kerja yang telah berhasil meraih predikat WBBM.
Rombongan Tim Pokja Lapas Tabanan disambut hangat oleh Kepala Lapas Kelas I Malang beserta Tim ZI, serta Kepala LPP Kelas IIA Malang bersama jajaran selama kegiatan. Dalam kesempatan tersebut, kedua satuan kerja berbagi pengalaman mengenai pengelolaan Zona Integritas, penerapan inovasi pelayanan publik, hingga strategi mempertahankan budaya kerja yang berintegritas dan profesional.
Selama dua hari pelaksanaan, Tim Pokja WBBM Lapas Tabanan berkesempatan melakukan dialog interaktif dan peninjauan langsung terhadap berbagai inovasi layanan publik yang telah berjalan di Lapas Kelas I Malang dan LPP Kelas IIA Malang. Melalui kegiatan ini, banyak ide dan gagasan baru yang dapat menjadi inspirasi dalam membangun sistem pelayanan publik yang lebih efektif dan responsif di Lapas Tabanan.
Kepala Lapas Tabanan, Prawira Hadiwidjojo, menyampaikan bahwa kegiatan studi tiru ini merupakan wujud nyata komitmen jajaran Lapas Tabanan dalam meningkatkan kualitas tata kelola dan pelayanan publik.
“Kegiatan ini bukan sekadar belajar dari keberhasilan satuan kerja lain, tetapi menjadi refleksi bagi kami untuk terus berinovasi dan memperkuat budaya integritas di lingkungan kerja. Kami berharap hasil dari studi tiru ini dapat diterapkan secara konkret demi mewujudkan pelayanan yang bersih, profesional, dan melayani,” ujar Prawira.
Sementara itu, Sekretaris Tim ZI Lapas Tabanan, Santhi Ana Dewi, menegaskan pentingnya peran seluruh jajaran dalam membangun Zona Integritas. “Membangun WBBM bukan tugas sebagian orang, melainkan tanggung jawab bersama. Seluruh petugas harus berkontribusi aktif karena keberhasilan ZI hanya bisa dicapai dengan kerja tim yang solid dan komitmen bersama,” jelasnya.
Melalui kegiatan studi tiru ini, Lapas Tabanan berkomitmen untuk terus mengembangkan inovasi layanan, memperkuat pengawasan, serta menciptakan lingkungan kerja yang bersih, profesional, dan berorientasi pada pelayanan prima kepada masyarakat. (kyn)