TABANAN, Breaking-news.co.id | Panitia Khusus Tata Ruang, Perizinan, dan Aset Daerah (Pansus TRAP) DPRD Bali melakukan sidak ke Nuanu Creative City di Kabupaten Tabanan, Jumat, 17 Oktober 2025.
Selama kunjungan tersebut, perwakilan DPRD Bali meninjau sejumlah area, termasuk Luna Beach Club.
Beberapa peraturan terkait proses pembangunan menjadi topik pembahasan bersama.
Nuanu Creative City menegaskan kembali kepatuhan penuh terhadap seluruh izin dan standar lingkungan yang berlaku untuk proyek-proyek yang sedang berjalan, menanggapi kunjungan Panitia Khusus (Pansus) Tata Ruang, Aset Daerah dan Perizinan (TRAP) DPRD Bali.
Kunjungan ini mencerminkan kerjasama berkelanjutan antara Nuanu dan Pemerintah daerah untuk memastikan seluruh kegiatan tetap sesuai dengan ketentuan hukum dan pedoman lingkungan di Indonesia.
Pada kesempatan tersebut, Nuanu menegaskan bahwa seluruh perizinan yang diperlukan, termasuk dokumen PBG (Persetujuan Bangunan Gedung), SLF (Sertifikat Layak Fungsi) dan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) telah dipenuhi melalui mekanisme resmi sesuai peraturan hukum di Indonesia.
“Berdasarkan hasil verifikasi tim legal kami, seluruh kegiatan pengembangan di kawasan Nuanu telah memiliki izin yang sah dan lengkap,” kata Gede Wahyu Harianto, Senior Legal Officer Nuanu Creative City.
Untuk itu, pihaknya dari Nuanu berkomitmen untuk menjalankan seluruh kegiatan dengan transparansi penuh dan sesuai ketentuan hukum Indonesia, serta terbuka untuk diskusi lebih lanjut dengan DPRD demi memastikan keterbukaan dan keselarasan dalam setiap proses perizinan.
Nuanu kembali menegaskan bahwa seluruh pengembangannya dilakukan secara bertanggung jawab dan sejalan dengan prioritas lingkungan serta kepentingan masyarakat.
Proyek-proyek, seperti Magic Garden dan Miyawaki Forest Project mencerminkan investasi berkelanjutan Nuanu dalam bidang ekologi, kreativitas dan pendidikan di Tabanan.
Sebagai bagian dari misi lingkungan yang lebih luas, Nuanu terus mengembangkan program perlindungan mangrove, restorasi keanekaragaman hayati dan pembentukan habitat penyerbuk di seluruh kawasan seluas 44 hektar.
Melalui upaya reforestasi, lebih dari 15.000 pohon telah ditanam hingga saat ini.
Selain itu, Nuanu Social Fund juga telah menyalurkan bantuan bagi keluarga terdampak banjir di Bali mencapai lebih dari 1,000 penerima manfaat serta mendukung inisiatif pembenahan infrastruktur dan restorasi pura lokal, seperti Pura Beji Dalem Segara.
Pemberdayaan masyarakat tetap menjadi inti dari visi Nuanu. Inisiatif seperti program pendidikan gratis untuk anak-anak lokal, kemitraan dengan STT (Seka Teruna Teruni) Desa Beraban serta kolaborasi budaya dengan seniman lokal dirancang untuk menumbuhkan bakat kreatif dan memperkuat partisipasi masyarakat.
Diluar dampak lokalnya, anggota DPRD juga mengakui relevansi internasional Nuanu yang semakin berkembang sebagai destinasi seni, budaya, dan inovasi, dengan menjadi tuan rumah bagi berbagai acara besar, seperti Art & Bali, pameran seni internasional pertama di Bali, yaitu FOTO Bali Festival, platform global fotografi kontemporer, Coinfest Asia, konferensi Web3 dan blockchain terbesar di Asia Tenggara serta Genius Summit sebagai ajang global bagi para pemimpin kreatif dan teknologi.
Inisiatif-inisiatif ini telah memperkuat posisi Tabanan sebagai pusat pengembangan berkelanjutan yang visioner, sekaligus menciptakan peluang nyata bagi masyarakat dan pelaku usaha lokal.
“Kami sangat menghormati peran DPRD dalam memastikan akuntabilitas. ami memiliki tujuan yang sama, menjadikan Tabanan sebagai contoh pertumbuhan yang berkelanjutan, transparan, dan progresif,” paparnya.
Nuanu tetap terbuka untuk berdialog secara konstruktif dengan seluruh lembaga pemerintah dan terus menunjukkan bahwa pembangunan yang legal, berizin, dan berwawasan lingkungan dapat memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan budaya dan ekonomi jangka panjang Bali. (kyn)