Kebakaran Hebat Landa PT. Mitra Jaya Sukses Abadi di Kediri Tabanan, Kerugian Capai Rp3 Miliar

FOTO : Kebakaran besar melanda area industri milik PT. Mitra Jaya Sukses Abadi (MSA) yang berlokasi di Banjar Batanduren, Desa Cepaka, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Rabu (15/10) malam sekitar pukul 18.30 WITA.

TABANAN, Breaking-news.co.id | Kebakaran besar melanda area industri milik PT. Mitra Jaya Sukses Abadi (MSA) yang berlokasi di Banjar Batanduren, Desa Cepaka, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Rabu (15/10) malam sekitar pukul 18.30 WITA. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, api melahap sebagian besar bangunan gudang dan menimbulkan kerugian materiil ditaksir mencapai Rp3 miliar.

Menurut keterangan Go Yudiarno Prayogo (51), pelapor sekaligus pihak dari perusahaan, kebakaran diketahui pertama kali oleh salah satu karyawan, I Kade Budi Ariana (32), yang saat itu tengah melakukan pekerjaan menggerinda di area gudang.

“Saat sedang bekerja, saya mencium bau asap menyengat. Ketika menoleh, saya melihat api sudah menyala sekitar lima meter dari tempat saya berdiri,” ujar Budi Ariana di lokasi kejadian.

Gudang yang diketahui menyimpan banyak bahan mudah terbakar seperti styrofoam, membuat api cepat membesar dan sulit dikendalikan. Sejumlah karyawan, termasuk Ambar, Wildad, dan Sofian, sempat berusaha memadamkan api dengan alat seadanya. Namun upaya tersebut gagal karena kobaran api semakin meluas ke bagian lain bangunan.

Sekitar 20 menit setelah kebakaran dilaporkan, enam hingga tujuh unit mobil pemadam kebakaran dari Kabupaten Tabanan dikerahkan ke lokasi untuk melakukan pemadaman. Api baru berhasil dijinakkan setelah petugas berjibaku selama beberapa jam.

Kepala Kepolisian Sektor Kediri menyatakan bahwa penyebab pasti kebakaran masih dalam proses penyelidikan. Dugaan sementara, api muncul dari percikan saat proses penggerindaan yang kemudian menyambar bahan mudah terbakar di sekitarnya.

“Kami masih melakukan pendalaman dan pemeriksaan terhadap para saksi. Untuk sementara, tidak ada korban luka maupun korban jiwa, namun kerugian material diperkirakan mencapai sekitar tiga miliar rupiah,” ungkap petugas yang menangani kasus ini.

Hingga Rabu malam, lokasi kejadian masih dijaga aparat keamanan untuk mencegah warga mendekat. Sementara pihak perusahaan belum dapat memberikan keterangan resmi dan dijadwalkan akan melakukan pelaporan serta klarifikasi lanjutan pada Kamis (16/10) pagi.

Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya penerapan standar keselamatan kerja dan pengelolaan bahan mudah terbakar, terutama di area industri dan pergudangan. Pemerintah daerah diimbau untuk memperketat pengawasan guna mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang. (kyn)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *