Jarrakposbogor, 29/09/2022
JAKARTA – Rumah Berdaya Pengemudi Indonesia (RBPI) akan mendeklarasikan diri sebagai Rumah bagi profesi pengemudi di Indonesia bersama 1500 pengemudi dari berbagai wilayah di Indonesia di GOR Kamal Jakarta Utara pada hari Minggu 02/09/2022.
Acara yang didukung oleh Kementerian Tenaga Kerja tersebut selain mendeklarasikan RBPI sebagai Rumah bagi Profesi Penemudi Indonesia, juga akan Mendeklarasikan beberapa poin terkait dunia pengemudi diantaranya Deklarasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), Deklarasi Safety Riding dan Deklarasi JKK & JKM (BP Jamsostek) program Bukan Penerima Upah (BPU).
Rencana akan hadir dalam acara tersebut beberapa tamu undangan VVIP diantaranya Menteri Tenaga Kerja Dr.Drs.Hj. Ida Fauzyah, M.Si, Wakil Ketua DPR RI bidang Kesra Muhaimin Iskandar (Cak Imin), Menteri Perhubungan Dr. (HC).Ir.Budi Karya Sumadi, Tenaga Ahli Utama Kedeputian III Bidang Perekonomian KSP Fadjar Dwi Wishnuwardhani, Direktur Utama BP Jamsostek Anggoro Eko Cahyo, KaKorlantas Polri Irjen Pol Drs. Firman Shantyabudi, M.Si dan Grab Indonesia.
Saatnya profesi pengemudi mendapat pengakuan yang layak dari Pemerintah melalui program – program dan kebijakan yang berpihak kepada profesi pengemudi yang saat ini masih jauh dari kesejahteraan maupun perlindungan keamanan dalam bekerja.
Selain program Proteksi jiwa yang bekerja sama dengan BP Jamsostek serta Pendampingan Hukum yang bermitra dengan Prabu Lawyer, RBPI akan bekerja sama dengan Kemenaker dan Korlantas Polri untuk peningkatan SDM pengemudi melalui program Sertifikasi Profesi dan pelatihan safety driving.
Seperti diketahui, Rumah Berdaya Pengemudi (RBPI) adalah wadah bagi komunitas – komunitas atau paguyuban profesi pengemudi di Indonesia dibawah naungan Kementerian Tenaga Kerja dan Mabes Polri sebagai Mitra Kepolisian dalam Kamtibmas.
Ketua RBPI Ibu Ika Salim mengatakan jika momen acara Deklarasi ini bukan semata – mata Mendeklarasikan organisasi yang dipimpinnya, namun ingin menyampaikan kepada pemerintah bahwa pengemudi sebagai ujung tombak perekonomian negara walau dalam keadaan sulit namun mereka tetap kompak dan solid dengan jiwa solidaritas yang sangat tinggi terhadap sesama.
“Profesi pengemudi di Indonesia masih banyak yang jauh dari taraf kesejahteraan, namun mereka tetap kompak dan solid, ini akan menjadi bahan pertimbangan pemerintah untuk lebih memperhatikan profesi pengemudi di Indonesia” ucap ika. (Wins)