Program Pemerintah Pusat Dijegal Pemerintah Terdahulu, Mangku Pastika Sebut Satu Jalur dan Satu Komando Presiden Prabowo Atasi Masalah Kemiskinan, Kebodohan, Kelaparan dan Pekerjaan Sulit di Karangasem

Breaking-news.co.id -KARANGASEM | Air bersih menjadi permasalahan utama yang dihadapi masyarakat Kabupaten Karangasem beberapa tahun terakhir.

Ditambah lagi, pelayanan yang diberikan juga tidak maksimal, sehingga harus dilakukan terobosan sejumlah program, untuk menurunkan harga serta memperbaiki layanan air di Kabupaten Karangasem.

Tak hanya itu, program penurunan tarif air PDAM, dana talangan untuk generasi Z bekerja keluar negeri, hibah untuk nelayan dan subak merupakan sederet program yang masih terbilang sangat realistis terpenuhi.

Selain masalah air bersih, pendidikan SMA / SMK yang pilih putus sekolah juga terbilang tinggi. Untuk itu, program khusus menanggung biaya anak putus sekolah harus digencarkan, dengan harapan anak bersangkutan bisa melanjutkan sekolah, agar IPM Karangasem juga meningkat dari sisi pendidikan. Bahkan, satu jiwa KK miskin akan di sarjanakan untuk meningkatkan IPM Karangasem.

Terlebih lagi, masalah kemiskinan di Karangasem bisa teratasi dengan baik, jika permasalahan pendidikan segera dituntaskan, agar SDM Karangasem semakin membaik.

Demikian mengemuka, saat Komjen Pol (Purn) DR. Made Mangku Pastika, M.M., selaku Mantan Gubernur Bali dua periode 2008-2018 dan Mantan Anggota DPD RI Dapil Bali menyampaikan pesan khusus dalam Kampanye Akbar Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Karangasem I Gusti Putu Parwata dan Pandu Prapanca Lagosa yang populer disebut Gus Par-Guru Pandu di Lapangan Taman Budaya Candra Buana, Amlapura, Kabupaten Karangasem, Kamis, 21 November 2024.

“Bagi saya setelah menjadi Kapolda Bali selama tiga tahun, kemudian berlanjut sebagai Gubernur Bali dan Anggota DPD RI, saya katakan titik gravitasi perhatian berada di Karangasem, karena potensi rakyat disini sangat besar, orangnya cerdas-cerdas, tapi sayang kondisi ekonomi rendah dan juga daerahnya kering berbukit-bukit, mereka kurang beruntung,” kata Mangku Pastika.

Disebutkan, gemerincing dolar sangat luar biasa nyaringnya berada di Bali bagian selatan. Namun, sangat disayangkan sayup-sayup terdengar di Kabupaten Karangasem.

Oleh karena itu, Mangku Pastika berpesan khusus kepada Calon Pemimpin di Karangasem dan Provinsi Bali lebih fokus memperhatikan kondisi rakyat miskin dan bisa membebaskan rakyat dari kemiskinan, sakit dan kebodohan.

“Saya berpesan kepada Gus Par-Guru Pandu dan juga Mulia-PAS, ager perhatikan rakyatmu yang miskin. Rakyat tidak boleh lapar, tidak boleh sakit dan tidak boleh bodoh. Itulah tugasmu sebagai pemimpin,” tegasnya.

Tak hanya itu, Mangku Pastika juga meminta masyarakat Bali, agar mengingatkan dan menuntut para pemimpin, jika tidak memperhatikan kepentingan rakyat kecil.

“Saya berada bersama kalian rakyat kecil. Walaupun usia saya 73 tahun, Astungkara Tuhan masih memberikan kekuatan untuk mendampingi Saudara-Saudara sampai tidak ada lagi rakyat miskin, tidak ada lagi yang bodoh, tidak ada lagi yang sakit dan tidak ada lagi yang lapar, hanya itu cita-cita saya sekarang,” ungkapnya.

Selama 10 tahun menjadi Gubernur Bali, Mangku Pastika mengakui belum mampu menyelesaikan semua persoalan di Bali, sehingga diharapkan
semua komponen masyarakat di Bali terkonsentrasi untuk mengatasi segala permasalahan rakyat kecil.

“Saya pingin tahu, 5 tahun lalu adakah Bedah Rumah di Karangasem, tidak ada. Apakah para petani diperhatikan? juga tidak. Apakah anak-anak miskin yang tidak bersekolah sudah disekolahkan? Tidak ada. Itulah PR kita, saya bersama Saudara-Saudara,” terangnya.

Bahkan, Mangku Pastika mengingatkan ke De Gadjah dan Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS) agar tidak melupakan kepentingan rakyat miskin, sehingga Karangasem terbebas dari kemiskinan, kelaparan dan kebodohan.

“Saya bantu Mulia-PAS, kalau berkomitmen tidak akan melupakan kepentingan rakyat miskin, agar mereka bisa sekolah bermutu dan mendapatkan pekerjaan yang layak. Hanya itu yang saya minta,” ungkapnya.

Permasalahan klasik yang dihadapi masyarakat Karangasem bisa segera teratasi, jika pemimpin di tingkat Kabupaten Karangasem dan Provinsi Bali berada dalam satu jalur dan satu komando dengan Presiden RI Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Terlebih lagi, program Prabowo Gibran berisi makan siang gratis.

Kalau memilih Paslon yang lain, Mangku Pastika tidak percaya hal itu tidak bakal dijegal, sehingga program itu tidak bisa berjalan dengan baik.

“Saya anjurkan Pemimpin Bali pilih Nomor 1 dan untuk Kabupaten Karangasem pilih Nomor 3 Gus Par-Guru Pandu. Sekali lagi itulah doa, anjuran dan permintaan saya kepada Saudara-Saudara,” kata Mangku Pastika.

Mengingat, sudah berpengalaman, Mangku Pastika menyebutkan program Pemerintah Pusat bisa dijegal.

Padahal, masyarakat Bali Utara, Bali Timur dan Bali Barat itu memimpikan adanya Bandara Bali Utara, tapi dengan enaknya disebut pemerintahan terdahulu menentang program pemerintah pusat, yang berakibat terlunta-lunta rencana pembangunan Bandara Bali Utara.

“Kini, Presiden Prabowo Subianto punya komitmen, saya akan mendirikan North Bali International Airport, maka masyarakat yang berdekatan dengan itu akan dengan mudah mengakses Bandara Udara dari Jembrana, Bangli dan Karangasem lebih baik kesitu daripada ke Bandara Ngurah Rai,” jelasnya.

Sementara, Bandara Ngurah Rai tahun 2027 diprediksi akan staf atau macet total, karena hanya ada satu rundway, sehingga jika ada pesawat turun dan naik harus antri.

Terkadang pesawat itu berputar-putar diatas, yang begitu keluar menyebutkan macet. Hal itu hanya bisa diurai dengan didirikan Bandara Bali Utara.

“Itu posisi ditengah-tengah. Dari timur dan barat dekat serta dari tengah Bangli juga dekat. Itu sangat membantu masyarakat Bali. Saya yakin bisa berkontribusi membebaskan kita dari kemiskinan, kurangnya lapangan pekerjaan, kebodohan dan kesakitan,” sebutnya.

Oleh karena itu, Mangku Pastika berharap agar putra putri Karangasem dipersiapkan sejak dini untuk mengawaki pekerjaan bisnis besar yang ada di Bandara Bali Utara.

“Persiapkan mereka, karena kalau hal itu terjadi, semua bisa hidup lebih baik. Sekali lagi, saya minta Saudara-Saudara pilih Nomor 3 Gus Par-Guru Pandu dan Nomor 1 untuk Pilgub Bali. Saya akan ikut mendorong membebaskan Saudara-Saudara dari kemiskinan, kebodohan, kelaparan, pekerjaan yang sulit dan seterusnya. Astungkara, Ida Bethara Lelangit membantu kita untuk menjadikan tokoh pilihan kita menjadi Bupati dan Wakil Bupati Karangasem 2025-2030,” pungkasnya.

Sementara itu, Calon Gubernur (Cagub) Bali bernomor urut 1, Made Muliawan Arya atau De Gadjah juga berkomitmen untuk memprioritaskan pembangunan di Bali Timur, dengan Karangasem sebagai titik awal.

“Matahari terbit dari Timur, dan kami akan memberikan perhatian lebih pada pembangunan di Bali Timur. Salah satu masalah utama yang akan kami atasi adalah air bersih. Banyak masyarakat Karangasem mengeluhkan kesulitan air bersih, dan ini akan menjadi prioritas kami jika kedepannya, kata De Gadjah, yang juga punya garis keturunan dari Karangasem.

Turut hadir, I Gusti Made Tusan (GMT) beserta istrinya I Gusti Ayu Mas Sumatri yang juga Anggota DPRD Bali, Nyoman Sugawa Korry selalu Ketua DPD Golkar Bali/Calon Bupati Buleleng, Gede Sumarjaya Linggih alias Demer selaku Kowil Pemenangan Bali, NTB dan NTT DPP Partai Golkar, Sekjen DPW Nasdem Bali Nyoman Winatha dan sejumlah kader Partai Gerindra Karangasem.

Selain itu, juga hadir para Pendukung Parwata Pandu atau PEPADU dari delapan kecamatan tumpah ruah memadati lokasi kampanye. (aditya).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *