BANGLI, Breaking-news.co.id | Sisa material ( lumpur) atas banjir di Desa Songan, Kintamani, Rabu (15/1) masih menggangu kelancaran lalulintas.
Lumpur tersebut sulit dibersihkan dengan alat berat, karena menempel pada jalan aspal tersebut.
Anggota DPRD Bangli dari dapil Kintamani Timur, Wayan Artom Krisna Putra kepada Breaking,news, Sabtu (18/1) mengatakan pihaknya terjun langsung bersama konstituennya di TKP untuk membersihkan jalur tersebut dari lumpur bekas banjir lalu.
Artom Krisna mengatakan pihaknya sengaja untuk tidak memberikan petugas membersihkan lumpur dengan alat berat, untuk menghindari rusaknya jalan.
“Kami ga kasi dibersihkan dengan alat berat, karena lumpur menempel kuat takut kalau dikeruk dengan alat berat jalan jadi rusak”, kata anggota DPRD Bangli asal Desa Songan.
Karena itu untuk membersihkan jalur tersebut, masyarakat setempat bersama- sama bergotong royong membersihkan dengan menggunakan cangkul dan alat sederhana lainnya. Namun saking tebalnya lumpur dan becek, membuat sulit juga untuk mengusir lumpur sampai total.
Menurut Artom Krisna, masyarakat sudah sejak dia hari pasca banjir berpacu melawan lumpur itu, agar lalulintas tidak terganggu. Dikatakan sudah dua hari masyarakat bergotong royong.
” Ya udah mendingan sekarang, sebelumnya tumpukan lumpur begitu tebalnya”, jelasnya.
Dijelaskan jalur berlumpur sepanjang kl. 1 km. Saking panjangnya, masyarakat bergilir bersihkan jalan. Hari ini, Sabtu, selain masyarakat juga ada 8 orang dari Dinas PU Bangli ikut membersihkan jalan tersebut yang dikoordinir mandor jalan, I Dewa Gede Rai Karsana.
Artom Krisna ketika ditanya soal ketiadaan drainase di jalan tersebut sebagai salah satu pemicu banjir, dia tak membantahnya. Memang kondisi di jalur tersebut tak ada space untuk membuat drainase. Terkait banjir memang diakui Songan langganan banjir karena posisi wilayahnya di bawah. Banjir tersebut banjir kiriman.
” Ini Banjir kiriman, kiriman dari hulu ini, dari Sukawana, Belandingan, Pinggan,dan Kayupadi”, kilahnya.
Menurutnya sulit mencari solusi soal banjir. Karena itu, soal banjir di daerahnya hanya dengan gerakan cepat dan sigap bagi instansi yang berkompeten.
Kami harap pemerintah dalam hal ini BPBD dan Dinas PU serta pihak terkait lainnya agar bergerak cepat tangani bencana alam khusunya banjir dimaksud. Dia berharap di ke depan agar pemerintah siapkan alat yang bisa membersihkan jalan dari lumpur.
Artom ketika ditanya soal terhambatnya pemasaran produk pertanian seperti bawang, cabe, sayur oleh akibat banjir dia mengakui. Tapi sehari setelah banjir transportasi sudah bisa pulih. Dan masih ada jalur alternatif.
Hanya saja ada jalan rusak (jalan menuju Pura Kayuselem) yang membutuhkan perbaikan segera karena warga di sana bakal menggelar karya, puncaknya Bulan April. Selain itu katanya dibutuhkan rambu jalan, mengingat medannya sangat sulit, jalan berbelok- belok dan curam.
” Kami harap Dinas Perhubungan Bangli memaksimalkan rambu lalin serta menurunkan personil saat karya di sana”, imbuhnya.(sum)