Proyek Tidak Kelar Di Batur Ketua LSM Jarak Bali Minta Black List Rekanan ” Nakal”

BANGLI,  breaking-news.co.id | Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Jarak Bali Bangli kecewa melihat fakta ada proyek fisik Fasilitas Rekreasi Penunjang Wisata di jaba Pura Segara Ulun Danu, Batur, Kintamani yang tidak kelar dikerjakan.

LSM ini menyoroti kualitas proyek tersebut yang terkesan asal-asalan. Proyek baru dikerjakan sekitar 20 persen, padahal jatuh tempo (deadline-nya) pada tanggal 19 November 2024.

Ketua LSM Jarak Bali wilayah Bangli, Nyoman Kantun bersama anggotanya langsung melihat ke lokasi proyek pasca adanya informasi yang mereka terima dari masyarakat setempat.

Kepada awak media, Ketua LSM asal Kintamani itu menyampaikan kekesalannya atas kondisi riil di lokasi proyek. Dimana pengerjaan proyek bernilai Rp. 948.728.000 itu terkesan asal- asalan. Menurutnya proyek itu mesti sudah kelar dikerjakan per- 19 November 2024, namun realitanya sampai Senin (16/12) belum kelar, bahkan persentase pengerjaannya baru sebagian kecil.

Pengerjaan lantai dengan paving block baru sebagian, pengerjaan bale bengong baru sebatas di bagian bawah, itupun dari sisi kualitasnya mengecewakan.

“Ini pake uang rakyat lho, jangan begini pengerjaannya, seharusnya pelaksana mengerjakannya dengan tepat waktu,” ujarnya.

Kondisi yang semerawut di lokasi menurutnya berdampak buruk bagi citra pariwisata. Diapun meminta pemerintah terutama kepada leading sector ( instansi yang membidangi) bersikap tegas atas hal itu.

Bahkan dia meminta untuk di black list saja rekanan tersebut, selain mereka harus disanksi atas keterlambatan penyelesaiannya.

“Ya black list rekanan itu, meski sudah dikenai finalty”, ujarnya dengan nada semakin serius yang mengaku mendengar informasi rekanan sudah di finalty.

Dia juga kecewa tidak dapat menemui rekanan di lokasi sehingga tidak dapat mengetahui lebih jauh dengan yang sesungguhnya terjadi tentang proyek tersebut.

Warga setempat, Gus Jayen via telepon menyampaikan juga kekecewaannya atas pengerjaan proyek tersebut.

Bahkan dia mengaku sulit untuk menemui pelaksana ketika ingin mendapatkan keterangan atas perkembangan proyek itu. Satu sisi dia mengaku bangga ada proyek penataan lokasi bibir Danau Batur sehingga dapat mempercantik obyek wisata ini, sekaligus menambah pesona.

Menurutnya karena proyek itu dari uang rakyat, menurutnya wajib dirinya ingin tahu dan mesti ikut mengawasi agar proyek benar- bermanfaat.

Bapak Sueca, warga lainnya mengatakan kalau rekanan sudah lama tak ada di lokasi. Dia menangkap informasi kalau rekanan tersebut berasal dari Semarang.

“Piragi tyang ipun saking Semarang (Dengar- dengar dia dari Semarang),” tambahnya.

Untuk diketahui, bahwasannya para wartawan saat itu banyak yang turun memantau proyek ini. Tetapi mereka belum berhasil mendapatkan konfirmasi dari rekanan, karena belum berhasil diketahui contact person- nya. Sementara Ketua LSM, Nyoman Kantun tengah berusaha melacak contact person rekanan di maksud.

Untuk diketahui proyek tersebut dikerjakan CV. Bintang Anugrah Satila, dengan konsultan Pengawas CV. Werdi Laksana dan konsultan Perencana, CV Trisula Dewata Disain. Nilai proyek Rp. 948.728.000, dikerjakan 120 hari kalender (sejak 23 Juli – 19 Desember 2024) Sumber dana APBD 2024. (sum)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *