Kisah Sukses Siswa SMP di Denpasar Bawa Emas Dunia Lewat Sunscreen Penyelamat Terumbu Karang

I Gusti Made Krisna Putra Darma, pelajar SMP Negeri 3 Denpasar, berhasil meraih Gold Medal di ajang World Young Inventors Exhibition (WYIE) 2025 di Malaysia. (foto: dokumentasi Dr. Darma)

Denpasar, breakingnews – Terinspirasi dari kondisi terumbu karang yang semakin rusak, seorang siswa SMP asal Denpasar menciptakan inovasi luar biasa yang mengharumkan nama Bali dan Indonesia di kancah internasional. I Gusti Made Krisna Putra Darma, pelajar SMP Negeri 3 Denpasar, berhasil meraih Gold Medal di ajang World Young Inventors Exhibition (WYIE) 2025 di Malaysia berkat inovasinya: SUNTHEBERRY, sunscreen ramah lingkungan yang tidak merusak terumbu karang.

I Gusti Made Krisna Putra Darma, pelajar SMP Negeri 3 Denpasar, berhasil meraih Gold Medal di ajang World Young Inventors Exhibition (WYIE) 2025 di Malaysia. (foto: dokumentasi Dr. Darma)

Kisah inspiratif Krisna yang juga didukung oleh Anggota DPD RI Perwakilan Bali, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dan Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, SE., MM., ini, mengakui sempat tergerak saat mendengar cerita dari sang kakek, Dr. Darmada, Sp.KK, seorang dokter kulit senior, bahwa bahan kimia dalam tabir surya yang digunakan wisatawan dapat membunuh terumbu karang, bahkan hanya dengan satu tetes. “Saya sedih saat tahu bahwa sunscreen yang kita pakai bisa merusak laut. Terumbu karang itu rumah bagi ribuan makhluk laut, dan kalau rusak, laut bisa mati perlahan,” ujar Krisna.

I Gusti Made Krisna Putra Darma, pelajar SMP Negeri 3 Denpasar, berhasil meraih Gold Medal di ajang World Young Inventors Exhibition (WYIE) 2025 di Malaysia. (foto: dokumentasi Dr. Darma)

Laut bagi Krisna bukan sekadar tempat bermain, melainkan bagian dari kehidupan sejak kecil. Didukung oleh sang ayah, Dr. dr. I Gusti Nyoman Darmaputra, Sp.DVE, Subsp.OBK, seorang dokter kulit, peneliti, dan pendiri DNI Clinic, Krisna mulai menggali solusi. Ia membaca berbagai jurnal ilmiah dan menemukan bahwa beberapa negara seperti Hawaii, Palau, dan Thailand telah melarang sunscreen berbahan oxybenzone, karena terbukti menyebabkan pemutihan karang. Di Indonesia, sayangnya, regulasi itu belum ada.

Krisna lalu mencari bahan alami lokal yang bisa memberikan perlindungan UV tanpa merusak ekosistem laut. Ia menemukan potensi besar pada ekstrak teh hijau dan stroberi Bali. Dengan riset dan bimbingan orang tuanya, Krisna berhasil mengembangkan SUNTHEBERRY sunscreen alami dengan SPF tinggi, tanpa bahan kimia berbahaya, dan terbukti tidak merusak terumbu karang.

Kisah inspiratif Krisna yang juga didukung oleh Anggota DPD RI Perwakilan Bali, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dan Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, SE., MM. (foto: dokumentasi Dr. Darma)

Melalui serangkaian uji pH, viskositas, homogenitas, hingga pengujian SPF, Krisna memastikan produknya bukan hanya aman, tapi juga efektif. Karya ini pun membawanya meraih penghargaan medali emas di ajang dunia, sekaligus menjadi simbol bahwa anak muda Bali bisa menjadi pelopor perubahan. “Saya ingin laut tetap hidup. Saya ingin anak-anak di masa depan masih bisa melihat keindahan karang, seperti yang saya lihat saat kecil bersama kakek,” kata Krisna haru.

Kisah inspiratif Krisna yang juga didukung oleh Anggota DPD RI Perwakilan Bali, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dan Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, SE., MM. (foto: dokumentasi Dr. Darma)

Berkat bimbingan gurunya, Putu Sri Utami Dewi dan dr. I Gusti Nyoman Darmaputra, Sp.KK., atau akrab dipanggil Dr. Darma yang menjadi supervisor penelitiannya, Krisna berharap pemerintah dan masyarakat lebih sadar akan pentingnya perlindungan ekosistem laut, termasuk dengan mulai beralih ke produk sunscreen yang tidak merusak karang. 5412/jmg

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *