BANGLI, Breaking-news.co.id | Kasus Desa Adat Selat belum ada titik temu kedua kubu. Dari pihak Ketut Pradnya tetap mempersiapkan agenda pelantikan bendesa terpilih meski di warning Ketua DPRD Bangli untuk ditunda, menghindari memanasnya suhu komplik.
Ketua panitia ngadegang Bendesa Selat dari Kubu Pradnya, Jero Mangku Made Supariasa, Jumat (27/6) mengungkapkan kepada awak media tentang agenda dan persiapan pelantikan bendesa terpilih, I Nengah Meres menggantikan I Ketut Pradnya. Dijelaskan setelah terpilihnya Bendesa adat Selat yang nota bena ada pada kubu Ketut Pradnya kini pihaknya mempersiapkan pelantikan pada 10/7 depan (Purnama Kasa).

Dikatakan pelantikan bakal melantik bendesa, wakil bendesa, sekretaris, bendahara sampai Pekaseh( Baga Palemahan) yang jumlahnya 8 orang sudah termasuk semua baga( seksi). Pengisian semua dibawah Bendesa telah ditetapkan orangnya oleh Bendesa terpilih, dan Kamis (26/6) diumumkan dalam paruman desa di Wantilan Pura Puseh Desa Adat Selat. ” Untuk penentuan orang- orang yang menjadi wakil bendesa sampai baga- baga( seksi) itu hak prerogatif bendesa terpilih dan itu sudah terlaksana, kemarin Kamis disampaikan orang- orang itu dalam paruman”, ujar Ketua Panitia Ngadegang Bendesa. Setelah itu kini selangkah lagi untuk memiliki Bendesa definitif pihaknya tengah mempersiapkan agenda pelantikan (me- jaya- jaya) yang bakal digelar 10/7.

Ditanya apakah ada instruksi penundaan pelantikan bendesa oleh Majelis Madya Desa Pakraman (MMDA) Kabupaten Bangli, Supariasa menjawab tidak. Kalau ada penundaan, pihaknya akan pertanyakan apa alasan atau pertimbangannya ditunda. Menurutnya dimungkinkan akan ada adu argumen atas instruksi penundaan. ” Yang jelas belum ada instruksi penundaan”, tegasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, puluhan orang kubu Nengah Mula, mengadu ke DPRD, Senin (23/6) diterima Ketua DPRD Bangli, I Ketut Suastika, Wakil Ketua, I Komang Carles dan anggota DPRD lainnya. Hadir juga MMDA, PHDI, Kapolsek, Camat Susut serta instansi terkait lainnya.
Menyikapi tuntutan masyarakat( kelompok yang tidak menerima keberadaan Bendesa Adat dari kubu Pradnya yang nota bena hanya dipilih krama pengarep, bukan krama keseluruhan sesuai keinginan mereka) lalu Ketua DPRD Bangli, I Ketut Suastika meminta MMDA menunda pelantikan Bendesa agar situasi tidak kian memanas. Namun sampai Jumat (27/3) belum ada instruksi MMDA Bangli menunda pelantikan sesuai desakan Ketua DPRD Bangli.( sum)