BANGLI, Breaking-news.co.id | Kabut tebal jalur Kintamani Bangli, memicu kerawanan lalulintas. Untuk hal tersebut membutuhkan kehati hatian ekstra kepada pengendara, agar terhindar dari kecelakaan lalin.
Memasuki musim hujan seperti sekarang kabut Kintamani sangat tebal. Radius kurang lebih empat puluh meter, tidak tembus pandang. Kendaraan dari lawan arah tampak samar bagai ada penampakan.
Salah seorang sopir kendaraan di jalur tersebut, Sabtu(11/1) mengungkapkan kekesalannya melaju di jalur Kintamani menuju Buleleng itu.
Mereka mengaku jarang melintas di jalur tersebut pada musim hujan. Dirinya mengaku merasa tidak nyaman berkendaraan dan menyayangkan adanya pengendara dari lawan arah yang tidak mengaktifkan lampu kendaraannya(safety riding).
” Saya mau cepat- cepat sampai ke tujuan, tapi terpaksa mesti alon- alon,” keluhnya sembari mengaku berusaha untuk menikmati perjalanan.
Sementara pengendara lainnya Jro Budi tampak santai seakan menikmati pemandangan kabut tebal itu. Malah dirinya mengambil gambar untuk dapat mengabadikan cerita kabut yang identik dengan Kintamani ini.
Dari pantauan Breaking, news( Sabtu, 11/1) (pemandangan kebun holtikultura sebelah barat benar- benar dibungkus awan putih. Sejauh mata memandang yang tampak adalah awan putih.
Bagi wisatawan, mereka yang ingin menikmati cantiknya wajah Danau Batur dan Gunung Batur, mesti rela bersabar, sampai musim hujan berlalu. Terlihat di Penelokan- Batur, Kintamani demikian membludaknya turis mancanegara negara maupun turis domestik, ingin melihat dari dekat iKON Kintamani itu. Mudah-mudahan turis tidak kapok untuk berkunjung ke Penelokan.
Untuk diketahui bahwasannya kabut merupakan wajah keseharian di Kintamani, terutama di puncak ketinggian wilayah. Di zona itu curah hujan sangat tinggi. Paling tebal kabut di Kota Kecamatan Kintamani dan puncak Penulisan. Setelah memasuki Desa Bantang dan Dausa kabut semakin menipis. (sum).