Jarrakposbogor, 20/02/2023
CIBINONG – Plt. Bupati Bogor Iwan Setiawan merespon dan menanggapi terkait isue naiknya harga minyak bersubsidi (Minyak Kita) di pasar tradisional dengan melakukan sidak sekakigus mengumpulkan seluruh kepala pasar dibawah PD Tohaga di pasar Cibinong, senin 20/02. Hal tersebut dilakukannya dalam rangka memastikan dan menelusuri permasalahan yang terjadi di lapangan.
Hadir mendampingi Plt.Bupati Bogor, Kepada Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin), Kabag Perekonomian Setda Kabupaten Bogor, Camat Cibinong, Dirut PD Pasar Tohaga dan 29 Kepala Pasar se-Kabupaten Bogor.
“Saya mendapatkan informasi ada harga komoditas yang naik, salah satunya minyak goreng bersubsidi atau Minyak Kita. Pemerintah tidak boleh tinggal diam, harus berupaya mencari solusi, mentracking mulai dari hulu ke hilir, agar bisa kita rumuskan langkah kebijakan yang tepat,” tandas Plt.Bupati Bogor, Iwan Setiawan.
Menurut Iwan, deteksi dini harus dilakukan, saya minta seluruh kepala pasar sebanyak 29 pasar bukan hanya memberi laporan, tapi harus menelusuri dan menganalisis penyebab harga komoditas tersebut bisa naik.
“Dengan kedatangan kita ini harus berdampak, minimal kalau tidak bisa menurunkan harga setidaknya bisa mentracking permasalahan yang ada,” ujar Iwan.
Iwan menjelaskan, harga Minyak Kita naik, saya harus pastikan dengan melakukan sidak secara langsung sekaligus mengumpulkan seluruh kepala pasar di Pasar Cibinong. Ternyata didapati, di seluruh pasar-pasar wilayah Kabupaten Bogor, ternyata harga Minyak Kita yang merupakan minyak subsidi, dari harga Rp.14 ribu dijual di harga Rp. 16 ribu dan Rp. 17 ribu.
“Fenomena ini secara masif terjadi di Kabupaten Bogor, kita harus menyampaikan ini ke tingkat provinsi dan ke tingkat pusat. Setelah sidak langsung ke pasar hari ini, saya perintahkan PD pasar, Disdagin, dan Bagian Ekonomi Setda, untuk mendatangi beberapa agen, mencari apa permasalahanya. Jadi kita lakukan upaya sesuai dengan wilayah kewenangan Pemkab Bogor,” jelas Iwan.
Iwan menambahkan, untuk minyak goreng kemasan merek lain stoknya ada, namun dijual dengan harga diatas Rp. 14 ribu. Kami hanya fokus menangani minyak kita, karena masyarakat tahu ini adalah minyak subsidi yang ditetapkan harganya harus Rp. 14 ribu, namun di pasaran dijual diatas harga yang ditentukan.(wins)