Blankspot, Karya Agung Di Pura Kayu Selem Sulit Komunikasi

BANGLI, Breaking-news.co.id | Karya Pendudusan Agung di Pura Pasek Kayu Selem Gwasong, Songan, Kintamani, Bangli dikhawatirkan mengalami kesulitan pada akses informasi dan komunikasi. Pasalnya wilayah tersebut (di Dusun Kayu Selem) masih blank Spot.

 

Beberapa warga Kayu Selem saat mengikuti rapat pematangan persiapan karya di wantilan pura setempat, Minggu (5/1) mengeluhkan sulitnya berkomunikasi dan akses informasi, akibat daerah tersebut benar- benar blankspot.

 

Jro Mangku Antara Putra mengeluhkan sulitnya berkomunikasi dan mendapatkan informasi melalui ponselnya. Keluhan serupa juga datang dari Jro Budiastra. Laki-laki laki yang guru SDN 5 Songan saat itu mengakui sulitnya berkomunikasi dengan keluarganya via ponselnya saat dirinya sampai di lokasi pura. Dengan menggunakan panggilan dan dengan menggunakan WhatsApp tidak berhasil.

 

Tak terkecuali keluhan juga datang dari warga setempat, I Wayan Simpen. Dia mengatakan persoalan blankspot sudah menjadi hal klasik, yang dimungkinkan karena wilayahnya berada di balik Gunung Batur, sehingga signal dihalangi. Buktinya ketika dia gunakan ponselnya agak jauh dari dusun ini signal sangat bagus alias dapat menelepon yang ingin dia hubungi terlepas dari apapun kartunya (propaidernya) .

 

“Entah apapun kartunya, entah SimPATI, entah apa signalnya bagus kalau sudah bergeser dari zona ini. Coba ke sana sekitar 400 meter aja pasti bagus”,pintanya kepada Warga Kayu Selem Gwasong (WKSG) asal Klungkung.

 

Wayan Simpen berharap Pemerintah Bangli dalam hal ini Diskominfosan Bangli mau mendengar keluhan tersebut. Apalagi menjelang karya, maka kecepatan akses informasi dan komunikasi menjadi hal yang amat penting dan urgen.

 

“Kecepatan komunikasi tentu sangat dibutuhkan. Saat karya butuh ini butuh itu segera kan harus lewat HP”, sahut warga lainnya yang mengeluhkan sulitnya menghubungi keluarganya saat dirinya ngayah ( berada) di pura itu.

 

Bahkan terkait blankspot mereka khawatirkan sulitnya bagi anak-anaknya yang memasuki ujian di SD. Karena ujian sekarang menggunakan sistem UNBK, ujian nasional berbasis komputer. Yang nota bena membutuhkan internet. Hal ini menurutnya Pemkab Bangli agar resfek terhadap realita tersebut.

 

Dari mereka juga mengakui bahwa sebelumnya sempat di dusun ini mendapat WiFi dari pemerintah, namun sekarang dia mengaku tidak tahu dengan WiFi di dusun itu. Setahu dia WiFi tersebut sangat lelet. Sumber ini menuding leletnya karena tak sesuai kebutuhan dibanding kapasitas (quota) nya.

Kepala Dinas Kominfosan Bangli, I Wayan Dirgayusa, ketika dimintai tanggapannya atas kondisi blank spot itu, Minggu (5/1) mengakui kalau sebagian wilayah Dusun Kayu Selem, Songan blank spot. Sesuai dengan data yang dimiliki dari hasil survey tahun 2018 ( belum berubah sampai saat ini) bahwa cakupan 3G/ 4/G baru mencapai 30 persen dari wilayah keseluruhan.

 

Adapun wilayah- wilayah blankspot papar mantan Camat Kintamani ini yaitu Dusun Bunut Madya, Siakin, dan Dusun Kayu Selem sebagian yang dikarenakan posisi wilayah di ketinggian.

 

” Karena ketinggian itu menjadikan gelombang radio terganggu. Untuk komunikasi mungkin menyesuaikan titik kordinat, walau masih tetap terganggu”, ujar Dirgayusa mantan Kadis Sosial asal Desa Demulih, Susut ini.

 

Secara umum Pemda Bangli memberikan peluang kepada pengembang jaringan. ” Program secara khusus untuk itu memang kita belum punya karena pertimbangan dana yang kita miliki menjadi tantangan. Dan peluang juga lebih besar kepada pengusaha atau pengembang swasta”, imbuhnya.

 

Untuk diketahui di Pura Kayu Selem dengan pengempon 7.700 KK se- Bali ini bakal menggelar Karya Pedudusan Agung, Mamungkah, Ngenteg Linggih, Tawur Agung Balik Sumpah, Lebur Sangsa, Menawa Gempang dan Anta Sapa Agung. Dimulai pada Anggara Umanis Wayang (14/1 ) meguri piduka, bendu piduka, nanceb sanggar lan tetaring dan ngawitin mekarya uparengga. Pada Minggu, 5/1 dilaksanakan rapat pematangan persiapan karya bersama kordinator kabupaten/kota se- Bali dipimpin Ketua Panitia Karya, I Wayan Sukarya.

 

Hadir juga Ida Sri Empu dari Gerya Desa Tiga, Susut dan Ketua Panitia Bidang Pembangunan, Jro Wayan Jamin, serta para pemangku. Agendanya membuat panitia dan menginventarisir punia- punia. (Red/sum)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *