BANGLI, Breaking-news.co.id | Upacara Baligia Punggel Puri Kaleran Bangli, di Kedhatuan Agung Alang Sanja, Bebalang, Bangli, berlangsung khidmat. Bahkan suasananya amat meriah oleh iringan tabuh Okokan, selain iringan tabuh baleganjur dan geguntangan.
Tabuh Okokan memberi warna unik dan mengagetkan telinga warga Bangli, karena setahunya Okokan hanya bisa hadir di Kabupaten Jemberana. Sengaja tabuh okokan dihadirkan dari Desa/ Kecamatan Tegalalang, Gianyar untuk memberi warna pada rangkaian upacara Baligia Punggel pada Anggara Kliwon Julung wangi, Selasa( 4/11).
Upacara ini diikuti 40 puspa, diantaranya 20 puspa dari Puri Kaleran Bangli,dan 20 puspa dari luar puri. Salah satu yang diupacarai Baligia adalah almarhum Ida Cokorde Gede Ngurah( mantan Bupati Bangli).
Cokorde Mangku Bagus Gaya Dirga, di sela-sela pelaksanaan upacara mengungkapkan bahwa upacara ini mengikutkan peserta dari luar puri. Tujuannya untuk menjalin hubungan kekerabatan antara puri dan umat luar puri. Selain itu untuk meringankan biaya karena dilaksanakan secara bersama-sama. Alasan dipusatkannya ritual tersebut di Kedhatuan Agung Alang Sanja karena didukung oleh ketersediaan fasilitas yang memadai dan pelaksanaan upacara yang sesuai tatanan dan mengacu kepada sastra agama. ” Kami pusatkan upacara di Kedhatuan, karena praktis, mudah dan cepat bahkan efisien “, ujar mantan Kabag Humas dan Protokol Setda Bangli ini.
Ketua Panitia Karya Baligia Punggel, di Kedhatuan Agung Alang Sanja, I Nyoman Karsana, SE bahwa puncak Baligia dilaksanakan pada Purnama Sasih Kelima( Rabu, 5/11).Diawali metatah( upacara potong gigi) di pagi hari. Dilanjutkan Ngening ke Taman Beji Bulakan. Kemudian Nuwek Bagia Sarad lanjut medana- dana. Malam, pk. 19.00 Ida Bethara Pengerajeg dan Bethara Lingga kairing budal oleh keluarga masing-masing. Sudah itu kembali ke Karang Suci Kedhatuan. Rangkaian Upacara tersebut dipuput Ida Ratu Shri Begawan Putra Natha Bangli Anom Pemayun dan sejumlah sulinggih lainnya. ( sum)






