Anggota Dewan Yang Aspiratif, Atasi Banjir Dorong Bangun Sumber Resapan

Anggota DPRD Bangli, I Wayan Artom Krisna Putra

BANGLI, Breaking-news.co.id | Sebagai penyambung lidah masyarakat kepada pemerintah, anggota DPRD Bangli, I Wayan Artom Krisna Putra begitu cepat menyampaikan aspirasi masyarakat.

Berkaitan bencana alam di wilayah Desa Songan, Kintamani, politisi PDI Perjuangan dari daerah pemilihan( dapil) Kintamani Timur ini begitu cepat menyampaikan aspirasi masyarakat kepada OPD ( dalam hal ini Pemkab Bangli) sehingga pohon tumbang, longsor, banjir dan banjir lumpur di Songan segera ditangani pihak berkompeten.

Di Desa Songan khususnya kini curah hujan masih tinggi. Berakibat pohon tumbang, banjir, banjir lumpur dan tanah longsor. Seperti terjadi di jalur Songan ke Dusun Kayuselem belum lama ini terjadi longsor. Batu besar menghalangi akses jalan sehingga warga dan pemedek yang memedek ke Pura Kawitan Warga Kayuselem Gwasong, kesulitan melintas. Pun lumpur mengancam jalur tersebut, hingga memicu kecelajaan lalin. Namun esoknya pagi batu sudah dievakuasi oleh Dinas PUPR Bangli, dan lumpur yang menutupi jalan tersebut sudah dibersihkan. Hal itu tidak lepas dari peran Artom Krisna Putra yang begitu tanggap dan cepat menyampaikan keluhan warga kepada pihak yang berkompeten.

” Batu besar ntar aja digeser, udah saya hubungi pihak terkait”, ujar politisi kelahiran Desa Songan A Kintamani ini di sela-sela kesibukannya menghubungi dinas- dinas dan instansi terkait.

Sebelumnya saat ada pohon yang berpotensi tumbang di jalur yang sama dirinya langsung menghubungi pihak kehutanan setempat dan hari itu juga pohon dirobohkan dan dievakuasi. ” Meski belum tumbang tapi mengancam keselamatan, masyarakat khawatir, segera kami sampaikan ke pihak Kehutanan”, jelasnya.

Dia memberi apresiasi kepada OPD (Pemkab Bangli), menurutnya OPD sangat sigap dan cepat tanggal atas situasi dan kondisi di lapangan.

Ditanya mengenai banjir di Desa Songan yang menjadi lagu lama, menurutnya masyarakat setempat dan Dinas PUPR dan BPBD Damkar sudah berulangkali melakukan pembersihan lumpur, namun persoalan belum selesai (berulang) karena posisi wilayah yang rendah dan mendapat kiriman dari hulu. Karena kasusnya berulang- ulang, menurut Artom Krisna, untuk mengatasi hal tersebut kini akan dibahas di desanya. ” Setelah musim hujan selesai rencana saya akan mengadakan rapat gabungan dengan Pemdes Songan A dan Dongan B, Desa, Adat Songan, masyarakat, tokoh muda yang peduli dengan keberadaan desa kami”, ujarnya.

Menurut Artom ada dua solusi untuk mengatasi banjir. Yang pertama dilakukan peningkatan jalan karena posisi jalan sangat rendah sehingga air hujan mengumpul di jalur yang rendah( sekitar 500 meter) itu. Dengan itu, maka air hujan akan tumpahnke Danau Batur. Kedua membuat sumber resapan atau zona tangkapan air. Rencana akan dipakai lokasi yang sekarang menjadi pasar. ” Kebetulan pasar sudah tidak berfungsi”, tambah Artom Krisna. (sum)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *