Akibat Belerang, 70-an Ton Ikan di Desa Terunyan Mati

BANGLI, breaking-news.co.id | Petani ikan di Danau Batur, Kintamani (sekitar Desa Terunyan) kini kena pukulan berat. Sekitar 70 ton ikan budidaya petani mati akibat semburan belerang. Kerugian pun tak tanggung- tanggung, sekitar Rp. 2,1 miliar.

Peristiwa itu diakui oleh salah seorang petani ikan di Desa Terunyan, I Made Warjaya. Saat dikonfirmasi, Selasa (14/07/2025) dia menuturkan semburan belerang yang terjadi tanggal 12/7-2025 tersebut telah mengakibatkan 70 ton ikan mati. Hal ini, dia pun hanya bisa geleng-geleng menanggung kerugian. Diungkapkan modal budidaya ikan berasal dari uang panas yakni pinjaman bank dari program Kredit Usaha Rakyat (KUR). “Saat ini harga mencapai Rp 30 ribu, bila dikalikan 70 ton, maka kerugian petani bisa mencapai Rp 2,1 miliar,”tuturnya.

Untuk dia sendiri mengaku, menderita kerugian sekitar Rp 200 juta lebih. Pasalnya, sekitar 5,5 ton ikan dari 40 keramba jala apung (KJA) mati. Karenanya, dia berharap pemerintah daerah bisa meringankan beban petani. Yang mana, pasca bencana semburan belerang ini agar dibantu pengadaan bibit.

“Modal kita benar-benar habis. Yang mana, untuk budidaya ikan ini kita pinjam di bank,”ucapnya lirih.

Selain itu, Warjaya berharap agar pemerintah membantu untuk membersihkan bangkai ikan. Pasalnya, bangkai ikan ini mulai menebar bau busuk. Bau busuk ini telah menyebar hingga ke desa sehingga membuat warga tidak enak makan. “Tadi dari Dinas DLH bersama unsur TNI, Polri dan intansi terkait sudah melakukan pembersihan. Namun bangkai ikan masih banyak, dan kita masih shock sehingga tidak meungkin membantu pembersihan ini,”harapnya.

Ke depan, dia juga meminta pemerintah untuk melakukan kajian, terkait fenomena semburan belerang yang kerap terjadi hampir setiap tahun. Dengan demikian, petani bisa melakukan langkah antisipasi untuk menekan kerugian. “Kita harap pemerintah dengan menggandeng pihak yang berkompeten untuk melakukan kajian terkait semburang belerang ini,”pintanya.(sum)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *