BANGLI, breaking-news.co.id | Mall pelayanan publik (MPP) kab Bangli telah menampakkan hasil kongkrit. Dibuktikan dengan meningkatnya nilai investasi sekaligus peningkatan serapan tenaga kerja dari tahun 2023 ke tahun 2024.
Pada tahun 2023, nilai investasi hanya Rp. 501.259.206.446 dengan serapan tenaga kerja 10.672 orang, naik signifikan ke tahun 2024 dengan nilai investasi Rp. 1.249.542.725.672 dengan menyerap tenaga kerja 12.944 orang. Penanaman modal baik tahun 2023 dan tahun 2024 masih didominasi penanaman modal dalam negeri (PMDN), nilai investasi dari penanaman modal asing(PMA) masih jauh kecil. Tahun 2024 PMDN mencapai Rp. 1.107.492.025.672 sementara PMA hanya Rp. 142.451.700.000.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu (DPMPTSP) Bangli, Jetet Hiberon kepada Breaking news di Mall pelayanan publik (MPP) / Kantor Dinas PMPTSP Kabupaten Bangli, Rabu (8/1) mengatakan pelayanan perijinan satu pintu (mall pelayanan publik) memberikan pelayanan dengan prinsip terintegrasi, murah, mudah dan cepat serta bisa mendapatkan dokumen pada satu tempat dengan dokumen yang berkepastian hukum.
” Disini pengurusannya gratis lho,” imbuhnya.
Pejabat asal Sulawesi ini menjelaskan kalau dahulu masyarakat mengurus ijin ke berbagai OPD, kini semua dilayani di mall, terkecuali suatu ijin yang harus membutuhkan Rekomendasi di OPD Teknis dokumen perijinan tetap di verifikasi oleh OPD Teknis melalui sistem aplikasi perizinan (OSS-RBA dan PUCUKBANG). Pada pengurusan ijin yang beresiko rendah akan lebih cepat bisa dikeluarkannya ijin.
Di MPP sudah ada perwakilan dari OPD- OPD Pelayanan Publik.
“Samsat kendaraan juga dilayani di sini”, ujar Jetet.
Dengan pelayanan murah dan cepat, telah memberikan hasil kongkrit dimana masyarakat semakin tertarik untuk berinvestasi. Hanya saja lanjut Jetet, masyarakat masih ada yang belum tahu tentang MPP ini, Pandangan Masyarakat MPP masih dikira sebagai tempat penjualan produk.
“Ada masyarakat ke sini, menanyakan apakah di sini bisa membuka gerai ayam geprek ya,” kutip Jetet.
Pihaknya bakal terus mensosialisasikan tentang keberadaan Mal Pelayanan Publik (MPP) ini, kami juga akan menggandeng media massa”, tambahnya. Dia harapkan dengan pelayanan yang lebih baik akan semakin menaikkan minat masyarakat untuk berinvestasi. Ditambahkan bahwa untuk sementara sektor- sektor investasi dominan pada sektor pertanian dan peternakan. (sum)