BANGLI, Breaking-news.co.id | I Made Diksa, perbekel Desa Abang Batu dinding, Kintamani tahun 2013- 2023 ini kini menduduki kursi DPRD Bangli dari PDI Perjuangan hasil Pileg 2024 lalu. Perolehan suaranya cukup signifikan yakni 2.980 suara.
Mendapat kepercayaan dari masyarakatnya di Desa Abang Batudinding dan sekitarnya membawa konsekuensi untuk mampu memperjuangkan asfirasi masyarakat. Kalau sebelumnya hanya berjuang sebatas untuk pembangunan desanya, kini sebagai representasi rakyat Bangli, maka dia harus mampu memperjuangkan asfirasi masyarakat yang diwakili ( yang lebih luas). Setidaknya mampu menyalurkan asfirasi di tingkat dapil dan desa. Rupanya hal itu telah dipahami betul oleh Made Diksa.
Kepada Breaking news, Rabu (16/4) ketika ditanya motivasi terjun ke politik, dia mengatakan bahwa dirinya terjun ke politik untuk dapat memperjuangkan asfirasi yang lebih luas. ” Saya terjun ke politik sesungguhnya pengen memperjuangkan asfirasi masyarakat yang lebih besar ketika anggaran kabupaten memungkinkan”, ujar Made Diksa.
Mengenai asfek mana yang diperjuangkan Made Diksa, tentu dilihat dari tingkat urgensinya ( skala prioritas). Seperti infra struktur jalan dan air bersih adalah kebutuhan pokok dan mendasar. Kekurangan air bersih akan berdampak multi dimensi. Demikian juga soal jala yang merupakan urat nadi perekonomian mesti mendapat prioritas untuk dibangun atau diperbaiki.
Menurut Made Diksa, asfitasi yang dominan muncul saat dirinya turun ke masyarakat adalah tentang usulan jalan dan air bersih. ” Jalan dan air menjadi prioritas usulan masyarakat” , ujar Diksa. Dijelaskan air bersih kini sudah sebagian tersentuh di Desa, Abang Batudinding, dengan sumber mata air di Desa Catur, Kintamani melalui PDAM. Namun kata sebagian masyarakatnya belum tersentuh. ” Sebagian sudah terakses air bersih dengan sumber dari mata air di Catur, tapi belum tersentuh semua”, jelasnya. Kini dia terus mengawal agar sebagian lagi dapat menjadi prioritas oleh Pemkab Bangli.
Untuk diketahui persoalan air bersih menjadi persoalan klise era sebelumnya. Masyarakat dari hari ke hari senantiasa mengeluhkan kesulitan air bersih. Mereka harus membeli air dengan truk tangki yang relatif mahal. Kini masyarakat setempat bisa bernapas lega telah menikmati air bersih dari PDAM Bangli seperti yang dimaksud Made Diksa. Menurut Diksa dengan masuknya air bersih diharapkan masyarakat dapat mengembangkan usaha selain untuk kebutuhan konsumsi dan MCK.
Diksa juga kini mengawal aspirasi soal infra struktur jalan. Ia harapkan Pemkab Bangli dapat memberi perioritas untuk ditangani, demikian juga soal air bersih bagi sebagian masyarakat Desa, Abang Batudinding yang belum tersentuh sebagian. Itulah perjuangan Diksa, dia bukan hanya duduk di kursi empuk, namun senantiasa memikirkan konstituantenya.
Lalu bagaimana perjuangannya kepada masyarakat luas. Tentu untuk perjuangannya kepada masyarakat yang lebih masih harus melihat postur anggaran di APBD Bangli. Karena Diksa mengaku terjun ke politik agar dia dapat memperjuangkan masyarakat yang lebih besar. (sum)