Kurang Menjangan, Karya Agung Pura Kayuselem Banjir Punia

BANGLI, Breaking-news.co.id | Karya Agung di Pura Kayuselem Gwasong di Songan, Kintamani, Bangli bakal menggunakan banyak wewalungan( binatang).Dari binatang bojog sampai menjangan bakal digunakan sebagai sarana upacara Tawur Agung Labuh Gentuh.

Ketua Panitia Karya, I Wayan Sukarya, Selasa (7/1) mengungkapkan, meski begitu banyaknya binatang yang dibutuhkan sampai kini, Selasa (7/1) sudah hampir lengkap.

“Hanya menjangan matanduk merah yang belum ada kepastian dapat”, katanya.

Dijelaskan tentang digunakannya wewalungan tidak lain sebagai sarana penyupatan binatang suku pat, suku kalih.

“Intinya sebagai penyupatan sarwa sato yang disebut Mapepada,” jelasnya.

Dipaparkan jenis wewalungan yang digunakan beragam seperti kebo, sampi, menjangan, kidang, bojog selem, celeng selem terus gunung, angsa, kuluk bang bungkem, bebek putih, bebek belang kalung dan lainnya. Begitu banyaknya wewalungan yang dibutuhkan kini sudah hampir lengkap, karena mengalirnya punia-punia (banjir punia) dari segala penjuru.

Untuk diketahui upacara Mapepada Balik Sumpah Agung Lebur Sangsa Nawa Gempang pada Anggara Pon Ukir (Selasa, 25/2). Tawur Balik Sumpah Agung Lebur Sangsa Menawa Gampang Anta Sapa Agung pada Wraspati Kliwon Ukir (Kamis, 27/2) dan Mecaru Balik Sumpah Rsigana pada Saniscara Wage Julung wangi (Sabtu, 12/4).

Untuk diingat puncak karya jatuh pada Buda Umanis Julung wangi (Rabu, 9/4). Ida Berharap katuran penyineban 9/5 setelah didahului dengan bakti penganyar Negara Gunung. (sum)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *