BANGLI, Breaking-news.co.id | Desa Wisata (Dewi) Penglipuran di Kabupaten Bangli telah meluncurkan fasilitas penunjang wisata terbaru berupa jembatan kayu yang menghubungkan area desa ke Hutan Bambu seluas 45 hektar, menyambut liburan Natal dan Tahun Baru 2025.
Peluncuran fasilitas ini bertujuan untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan wisatawan saat menikmati keindahan alami hutan bambu yang menjadi daya tarik ikonik Desa Penglipuran.
Jembatan Kayu: Menghubungkan Wisata dan Alam
Jembatan kayu sepanjang puluhan meter ini dibangun dengan material berkualitas tinggi untuk memastikan keamanan pengunjung. Berjalan diatas jembatan ini, wisatawan dapat menikmati keunikan suasana hutan bambu yang rindang dan sejuk.
Di sepanjang jalur jembatan, tersedia spot-spot foto estetik yang dirancang khusus untuk memberikan pengalaman tak terlupakan bagi pengunjung.
Kepala Pengelola Desa Wisata Penglipuran, Wayan Sumiarsa, menyatakan, pembangunan jembatan ini merupakan salah satu upaya kami dalam meningkatkan kualitas wisata di Penglipuran.
“Kami ingin memberikan pengalaman yang aman dan nyaman kepada wisatawan, terutama saat menikmati keindahan Hutan Bambu. Dengan adanya jembatan ini, wisatawan dapat lebih leluasa menjelajahi hutan tanpa kendala akses,” kata Wayan Sumiarsa.
Keunikan Hutan Bambu: Pesona Alam Instagrammable
Hutan Bambu di Desa Penglipuran selama ini dikenal sebagai salah satu destinasi foto favorit wisatawan karena keindahannya yang memukau. Dengan adanya jembatan baru ini, akses wisatawan ke Hutan Bambu kini lebih mudah dan menyenangkan.
Dari gambar-gambar yang terekam, tampak wisatawan menikmati jalur jembatan sambil berpose di bawah rindangnya pepohonan bambu, menciptakan suasana asri yang cocok untuk konten media sosial.
Seorang pengunjung yang turut hadir dalam peluncuran ini menyatakan jembatan ini membuat perjalanan ke Hutan Bambu jadi lebih seru. “Spot fotonya juga luar biasa, apalagi kalau pagi hari saat cahaya matahari tembus di sela-sela bambu,” ungkapnya.
Harapan untuk Liburan Akhir Tahun
Wayan Sumiarsa juga berharap dengan fasilitas ini, jumlah kunjungan wisatawan dapat meningkat signifikan di musim liburan Natal dan Tahun Baru.
“Selain itu, kami juga berkomitmen untuk terus menjaga kelestarian lingkungan agar wisatawan dapat menikmati keindahan Desa Penglipuran secara berkelanjutan,” tambahnya.
Pembangunan jembatan kayu ini juga diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan domestik maupun mancanegara untuk berlibur ke Desa Wisata Penglipuran.
“Selain itu, desa juga menyiapkan acara khusus seperti seni pertunjukan tradisional, kuliner khas, dan paket wisata edukasi untuk melengkapi liburan pengunjung,” terangnya.
Sebagai destinasi wisata berbasis budaya dan alam, Desa Penglipuran terus berkomitmen menjaga kelestarian lingkungan. Keberadaan Hutan Bambu yang dikelola dengan baik ini tidak hanya menjadi daya tarik wisata, tetapi juga sebagai simbol harmoni antara manusia dan alam.
“Dengan fasilitas baru yang ramah wisatawan ini, Desa Wisata Penglipuran siap menyambut Natal dan Tahun Baru dengan pengalaman wisata yang berkesan, aman, dan nyaman bagi seluruh pengunjung,” pungkasnya. (red/tim).
Team Redaksi : I Putu Adittya Putra Yasa