BANGLI, Breaking-news.co.id | Anggota DPRD Bangli, Made Joko Arnawa memberi apresiasi terhadap langkah KPU Bangli yang melakukan kajian terkait rendahnya partisipasi masyarakat pada Pilkada tahun 2024 dengan menggandeng perguruan tinggi (PT).
“Ya sangat perlu untuk menggandeng perguruan tinggi dalam melakukan kajian tentang rendahnya partisipasi masyarakat pada pilkada 2024.Saya apresiasi itu, dan hasil kajian mesti ditindaklanjuti”, ujar politisi Partai Gerindra Bangli ini kepada Breaking, news, Sabtu (8/3) menyikapi rendahnya partisipasi masyarakat pada pilkada 2024.
Dikatakannya perguruan tinggi (PT) memiliki sumber daya akademik yang kuat, mahasiswa memiliki kemampuan analisis yang kuat. Selain itu PR adalah perspektif yang obyektif serta independen, tidak dipengaruhi oleh kepentingan politik. Dan mereka memiliki akses data yang lebih luas, baik data statistik, servey dan penelitian serta analisis data. Serta dapat membantu mengembangkan kapasitas penelitian dan analisis terutama di bidang ilmu politik dan sosial.
“Dengan menggandeng perguruan tinggi, kajian tentang rendahnya partisipasi pemilih pada pemilu dan pilkada tahun 2024 dapat dilakukan dengan lebih komprehensif, obyektif dan berkualitas”, jelas politisi asal Desa Songan, Kintamani ini.
Dia memberi apresiasi langkah KPU Bangli gandeng PT melakukan kajian tersebut. Tetapi dia harapkan hasil kajiannya nanti agar benar- benar ditindaklanjuti oleh KPU. Dengan harapan tingkat partisipasi masyarakat pada pemilu dan pilkada ke depan dapat meningkat.
Di tempat terpisah, Ketua KPU Bangli, I Kadek Adiawan, Sabtu (8/3) ketika ditanya soal tingkat partisipasi masyarakat pada pilkada Bangli 2024 pihaknya mengaku telah melakukan kajian dengan menggandeng Universitas Sugriwa Bangli beberapa bulan lalu. Namun hasil kajiannya baru akan didapat pada 14/3 nanti. ” Kami menggandeng Universitas Sugriwa Bangli untuk melakukan kajian tentang tingkat partispasi masyarakat pada pemilu 2024.Hasil kajiannya baru akan didapat 14 Maret 2025 beberapa hari lagi. “Hasilnya baru bisa didapatkan 14 Maret depan”, ujar Ketua KPU Bangli asal Desa Bangbang, Tembuku, Bangli ini.
Data tentang tingkat partisipasi masyarakat Bangli pada pilkada 2024 yakni untuk pilkada gubernur 78,40 persen dan pilkada bupati 78,12 persen dari target 85 persen. Rendahnya tingkat partisipasi tersebut mencengangkan berbagai kalangan. Karena pada pemilu legislatif 2024 justeru tingkat partisipasi jauh di atas target. Adapun data partisipasi di Bangli yakni pilpres 86,71 persen, DPR-RI, 86,00 persen, DPD, 86,00 persen, DPRD Provinsi, 85,65 persen dan DPRD Kabupaten Bangli, 85,65 persen. Melampaui target yang dipatok 83 persen.
Sementara ada kalangan menilai menurunkan tingkat partisipasi di pilkada dibanding pemilu 2024 akibat kejenuhan masyarakat karena jarak pemilu dan pilkada berdekatan. Namun ada juga menilai karena faktor calonnya yang tidak disukai. Bahkan ada juga menilai karena menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat kepada pemerintahnya. Namun pada sisi lain juga dimungkinkan karena kurang gencarnya calon Bupati Bangli melakukan pendekatan/ mengenalkan dirinya ke masyarakat. (sum)