DAERAH

Senin Nanti Diagendakan 5 Komisioner Terpilih KPU Kalsel Segera Diumumkan KPU RI

KALIMANTAN JARRAKPOS.COM – DAFTAR 10 besar calon anggota KPU Provinsi Kalimantan Selatan periode 2003-2028 kini tinggal menunggu keputusan. Ini setelah, satu per satu calon komisioner ini telah menempuh uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di KPU RI, Jakarta.

SECARA bergantian, 10 calon komisioner ini diuji oleh tim KPU RI di Jakarta dengan jatah waktu masing-masing 30 menit pada Kamis (18/5/2023) lalu.

Dari 10 nama itu, Abdul Hadi (anggota KPU Hulu Sungai Tengah) mendapat giliran pertama, disusul Andi Tenri Sompa (akademisi FISIP Universitas Lambung Mangkurat) Arif Mukhyar (anggota KPU Tanah Laut) Edy Ariansyah (anggota KPU Kalsel) dan Fajeri Tamjidillah (Ketua Bawaslu Kabupaten Banjar)

Kemudian, disusul anggota KPU Kabupaten Tabalong Muhammad Fahmi Failasopa, Nida Guslaili Rahmadina (Ketua KPU Hulu Sungai Selatan) Normadina (anggota Bawaslu Kota Banjarbaru) Nur Kholis Majid (anggota Bawaslu Provinsi Kalsel) dan Riza Anshari (anggota KPU Hulu Sungai Utara)

Dari prediksi, jatah satu kursi komisioner dari kalangan perempuan bakal diperebutkan tiga nama. Sementara, 4 kursi komisioner dari kalangan laki-laki diincar 7 orang. Kans, semua kandidat ini masih terbuka untuk menjabat anggota KPU Provinsi Kalsel periode 2023-2028. Saat fit and proper test di KPU RI para calon mempresentasikan keunggulan masing-masing. Termasuk, bicara pengalaman dalam penyelenggara pemilu, ucap Abdul Hadi, kontestan 10 besar calon komisioner KPU Kalsel kepada. Jarrakpos. Jumat (19/5/2023)

Menurut dia, berbeda dengan saat pandemi sistem uji kelayakan dan kepatutan secara daring atau zoom, namun kali ini langsung tatap muka dengan para penguji terutama dari komisioner KPU RI. Semoga saja hasilnya bagus. Doakan saja, ucap Hadi.

Direncanakan, pada Senin (22/5/2023) KPU RI akan mengeluarkan pengumuman 5 komisioner terpilih di KPU Kalsel dan 5 nama yang masuk dalam daftar pengganti antar waktu (PAW) Sebab, diagendakan pada Rabu (24/5/2023) nanti, lima komisioner terpilih KPU Kalsel akan mengikuti pelantikan secara massal di KPU RI di Jakarta.

Memang agenda direncanakan seperti itu, ucap Hadi.

Apakah background masing-masing komisioner terutama dari poros organisasi kemahasiswaan seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMMI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan lainnya akan turut menentukan keterpilihan pasca fit and proper test? Hadi enggan berkomentar banyak soal itu. Sebelumnya, pegiat Forum Ambin Demokrasi Hairansyah mengakui faktor organisasi atau latar belakang para calon komisioner turut menentukan keterpilihan. Termasuk, ada pula faktor X yang diluar perkiraan.

Penyelenggaraan pemilu yang baik itu tergantung pada penyelenggara yang berintegritas. Makanya, penyelenggara pemilu harus berintegritas, jujur, transparan, akuntabel, cermat dan akurat dalam melaksanakan tugas dan kewenangananya, ucap mantan anggota Komnas HAM RI ini.

Ancah, sapaan akrab mantan komisioner KPU Kalsel ini menegaskan integritas penyelenggara menjadi penting, karena salah satu tolak ukur terciptanya pemilu demokratis. Untuk itu, kami mencermati sejumlah calon dengan track record buruk dan tidak layak menjadi anggota KPUD berikutnya, seperti pernah diadukan ke DKPP dan beberapa terbukti melanggar etik, pernah diganti sebagai ketua KPU karena dinilai sewenang-wenang, dan sejumlah nama dicurigai bermain curang dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU) pada Pemilihan Gubernur 2019 dan semua itu harus dicermati lebih teliti, tidak boleh diabaikan, tegas Ancah.(Kalimantan jarrakpos.com)

Penulis :Team : Muhammad Syahril Effendy / Hartni / Yuliadi
Editor : Herman Soetiady

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button