JAKARTA, jarrakpos.com | Gedung merah putih KPK RI diserbu sejumlah massa dari Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).
Dikutip dari detiksumsel.com, Tuntutan massa ini menginginkan Ketua KPK Firli Bahuri mundur dari jabatannya sebagai buntut dari pemberhentian Brigjen Pol Endar Priantoro sebagai Direktur Penyelidikan.
Lantaran KPK masih bisa berjalan melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap kepala daerah Indonesia tanpa Brigjen Pol Endar Priantoro. Hal tersebut terbukti karena adanya penangkapan Bupati Meranti Muhammad Adil dan beberapa Pejabat Pemkab Meranti dalam OTT, Kamis (6/4) malam.
“Alhamdulilah, satu kepala daerah Bupati Meranti berhasil di tangkap tangan. Saya selalu menyampaikan bahwa saya bekerja profesional sesuai ketentuan Hukum dan peraturan perundang undangan,” kata Firli dalam keterangan tertulis dilansir dari detiksumsel.com, Jumat (7/4).
Firli menyatakan bahwa tidak boleh ada cacat hukum di akhir masa jabatan pimpinan KPK.
“karena kami berlima selalu hati-hati, proden dan kompak dalam membuat keputusan. Setiap keputusan diambil secara bulat. Hari ini kita berhasil tangkap tangan Bupati Meranti. Selama tiga bulan sejak januari sampai dengan 31 maret 2023, tidak ada tangkap tangan” imbuhnya.
Disamping itu, situasi hampir tak terkontrol setelah massa demonstrasi memaksa masuk ke dalam gedung KPK dan menyalakan flare sembari menyanyikan lagu dengan pengungkapan protes.
Terjadi aksi saling dorong antara massa dengan pihak barisan kepolisian dikarenakan massa memaksa masuk untuk menemui Firli Bahuri. Berselang kurang lebih 5 menit massa aksi berhasil ditenangkan. (Red)
